1.375 Kasus Gondongan di Jateng: Penyebab, Cara Penularan, dan Pencegahannya...
SEMARANG, KOMPAS.com - Penyakit gondongan atau mumps semakin marak di sejumlah daerah di Indonesia, dengan Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah yang terdampak.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), total terdapat 6.593 kasus gondongan yang tercatat selama 2024, dengan 1.375 kasus di antaranya terjadi di Jawa Tengah.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng melaporkan bahwa banyak kasus gondongan menyerang anak-anak.
Oleh karena itu, siswa yang mengalami sakit atau menunjukkan gejala diminta untuk tidak masuk sekolah.
"Yang penting pencegahan, tidak sulit. Dijaga saja, kalau anaknya sakit, ya sudah istirahat di rumah, nggak usah dipaksakan sekolah," kata Irma Makiah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Selasa (10/12/2024).
Shutterstock/Scio21 Ilustrasi gondongan atau parotitis.
Irma menjelaskan bahwa penularan gondongan pada anak-anak dapat terjadi dengan mudah di lingkungan sekolah.
"Mulai ada peningkatan kasusnya Oktober 2024, penyebabnya virus Mumps. Sampai November sudah ada 1.375 kasus di Jateng," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa anak-anak dengan daya tahan tubuh yang buruk lebih rentan tertular gondongan dari teman sekelas.
"Mulai ada peningkatan kasusnya Oktober 2024, penyebabnya virus Mumps. Sampai November sudah ada 1.375 kasus di Jateng," imbuhnya.
Irma mengatakan, saat daya tahan tubuh anak buruk, akan mudah tertular gondongan dari teman sekelasnya.
"Anak-anak sekolah itu kan biasa minum satu satu sedotan bareng, peluk-pelukan, itu kan gampang banget menularkan," ujar dia.
Penyakit gondongan disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus.
Menyikapi meningkatnya jumlah kasus, Irma mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), mirip dengan yang dilakukan selama pandemi Covid-19.
"Cuci tangan, pakai masker kalau sakit, dan tidak gantian alat makan dengan orang lain. Virus itu ditularkan lewat percikan darah, droplet, dari hidung, dari mulut penderita ke orang yang sehat," imbaunya.
Irma juga meminta orang tua untuk tetap tenang, karena penyakit ini biasanya sembuh dalam waktu dua minggu.
"Gondongan dapat diobati dengan fokus meningkatkan daya tahan tubuh dan tidak bersosialisasi dengan orang luar. Yang penting istirahat cukup, makan-minum banyak, minum obat-obatan sifatnya suportif untuk gejala. Misalnya demam dikasih paracetamol dan isolasi, karena kan bisa menular ke orang lain," jelasnya.
Lebih lanjut, Irma memaparkan perbedaan antara penyakit gondongan dan gondok yang sering dianggap sama.
"Gondongan dan gondok beda, kalau struma (gondok) itu disebabkan oleh hipertiroid, salah satunya bisa karena kurang yodium. Ini dua hal yang berbeda ya. Struma dan gondongan beda, mungkin pada takut karena itu, dianggapnya gondok ya," tandasnya.