1.418 Personel Gabungan Amankan Natal Nasional 2024 di GBK
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.418 personel dikerahkan untuk mengamankan Perayaan Natal Nasional 2024 yang digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2024).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan bahwa personel pengamanan terdiri dari gabungan Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, TNI, serta instansi terkait dari Pemprov DKI Jakarta.
"Ada 1.418 personel gabungan disiagakan, yaitu dari Polda, Polres Jakpus, dan gabungan TNI serta Pemprov DKI, yakni Dishub, Pol PP, Dinkes, Damkar," kata Susatyo kepada Kompas.com, Sabtu.
Dia menjelaskan, dalam sistem pengamanannya, pihaknya akan menggunakan tindakan preemptif, yaitu dengan pendekatan kepada masyarakat agar kegiatan berlangsung aman dan nyaman.
"Personel yang terlibat pengamanan tidak membawa senjata api," kata dia.
Lebih lanjut, Susatyo menjelaskan bahwa sistem pengamanannya dibagi dalam tiga ring. Ring I difokuskan untuk tamu VIP.
Kemudian Ring II mencakup sekitaran lokasi Hall Basket, pintu lobby A, B, C, dan Main Gate.
Sedangkan Ring III, yaitu di pintu 8 keluar JCC, pintu 10 depan TVRI, serta sekitaran Indonesia Arena.
Dalam rangkaian acara tersebut, polisi juga menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan GBK.
Rekayasa ini bersifat situasional dan akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Susatyo pun mengimbau kepada masyarakat untuk mencari alternatif jalan lain agar tidak terjebak macet di wilayah GBK.
"Rekayasa lalu lintas situasional. Melihat ekskalasi di lapangan. Diharapkan warga yang akan lewat sekitar GBK agar mencari alternatif lainnya untuk menghindari kepadatan kendaraan," ucap dia.
Diketahui, acara Natal Nasional diperkirakan akan dihadiri oleh 12.000 orang.
Ketua Panitia Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono, mengatakan perayaan Natal nasional kali ini mengusung tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem".
Hal ini merujuk pada ayat Alkitab Lukas 2 15.
Thomas menjelaskan, tema tersebut dipilih karena memiliki nilai-nilai reflektif yang erat kaitannya dengan pengharapan, kesederhanaan, serta kedamaian dan kesejahteraan.
"Kita diajak merenungkan kesederhanaan melalui simbol lampin kandang domba. Ada gembala, ada raja, bahkan yang suci, semuanya hadir dalam kesederhanaan," ujar Thomas dalam konferensi pers di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Senin (23/12/2024).