10 Emiten dengan Jumlah Saham Terbanyak di BEI: BUMI, BNBR dan BRMS Masuk Daftar
Bisnis.com, JAKARTA — Terdapat setidaknya 10 emiten yang mencatatkan jumlah saham beredar terbanyak di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari deretan emiten itu, masuk tiga emiten milik Grup Bakrie seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR).
Jumlah saham beredar merupakan jumlah saham yang diterbitkan emiten di Bursa, dan tidak termasuk saham treasuri. Jumlah saham beredar akan memengaruhi nilai emiten di pasar atau kapitalisasi pasar satu emiten.
Dengan jumlah saham beredar yang besar dan harga saham yang tinggi, maka kapitalisasi pasar pun menjadi kian jumbo.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, di antara yang memengaruhi jumlah saham beredar satu emiten di pasar adalah adanya aksi korporasi penambahan modal serta pemecahan saham atau stock split.
Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya terdapat 10 deretan emiten yang memiliki jumlah saham beredar terbesar di Bursa. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi emiten yang mencatatkan jumlah saham beredar terbanyak, yakni 1,2 triliun lembar saham.
Kemudian, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) di posisi kedua dengan mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 476,7 miliar lembar.
Di posisi ketiga, ada emiten pertambangan batu bara milik Grup Bakrie dan Grup Salim, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI). Selain BUMI, emiten milik Grup Bakrie lainnya pun masuk deretan emiten dengan jumlah saham beredar terbanyak.
PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) misalnya saat ini memiliki jumlah saham beredar sebesar 160,05 miliar lembar. Selain itu, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memiliki jumlah saham beredar mencapai 141,78 miliar lembar.
"Memang saham Grup Bakrie ini unik, di sini memiliki jumlah saham beredar yang banyak. Tentunya saham beredar tersebut memang dipengaruhi aksi korporasi. Emiten Grup Bakrie paling rajin menjalankan aksi korporasi seperti private placement yang menaikan jumlah saham beredar," terang Nafan kepada Bisnis pada Senin (28/10/2024).
Sejumlah emiten Grup Bakrie memang tercatat kerap menjalankan aksi korporasi penambahan modal. Terbaru, BNBR akan menerbitkan saham baru melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) alias private placement.
Direktur Keuangan Bakrie & Brothers Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan private placement menjadi bagian dari langkah penyehatan kondisi keuangan perseroan.
Dalam private placement, BNBR akan mengkonversi utang kepada dua krediturnya Eurofa Capital Investment Inc. dan Silvery Moon Investment Ltd. atau SMIL sebesar Rp855 miliar menjadi saham.
“Ini [private placement] adalah yang terakhir dalam agenda perseroan, karena dengan selesainya restrukturisasi utang ini, BNBR tidak lagi memiliki kewajiban jangka panjang material yang overdue,” kata Roy dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.
Adapun, dengan gelaran private placement, jumlah saham beredar BNBR pun menjadi lebih banyak. Dalam proyeksinya, sebelum private placement, jumlah saham beredar BNBR mencapai 160,05 miliar lembar. Setelah private placement serta masuknya Eurofa dan SMIL, jumlah saham beredar BNBR menjadi 173,41 miliar lembar.
BUMI, pada 2022 juga menjalankan private placement sebanyak 200 miliar lembar saham dengan harga Rp120 per saham atau setara dengan Rp24 triliun untuk perbaikan posisi keuangannya.
Pada 2020, BRMS melakukan private placement untuk melunasi kewajiban hutangnya. Saat itu, BRMS menerbitkan 14,5 miliar saham.
Daftar Emiten dengan Jumlah Saham Beredar terbanyak di BEI
- GOTO
Berdasarkan data RTI Business, GOTO mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 1,2 triliun dengan jumlah pemilik saham mencapai 351.150. Dengan harga saham pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (28/10/2024) di level Rp68 per lembar, maka kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp81,7 triliun.
- FREN
FREN mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 476,7 miliar lembar. Adapun, jumlah pemilik saham di FREN mencapai 231.329. Denga harga saham FREN terbaru Rp27 per lembar, kapitalisasi pasarnya mencapai Rp12,87 triliun.
3.BUMI
Bumi Resources mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 371,32 miliar lembar dengan jumlah pemilik saham mencapai 101.492. BUMI mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp51,61 triliun saat harga saham yang mencapai Rp139 per lembar.
- BBKP
PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) alias KB Bank mencatatkan jumlah saham beredar di pasar sebanyak 187,88 miliar lembar. Sementara, jumlah pemilik saham BBKP mencapai 72.931.
Saat harga saham BBKP di pasar mencapai Rp60 per lembar, kapitalisasi pasar BBKP tercatat sebesar Rp11,26 triliun.
- BKSL
PT Sentul City Tbk. (BKSL) mencatatkan jumlah saham beredar sebanyak 167,7 miliar lembar dan jumlah pemilik saham sebanyak 25.665. Adapun, saat harga saham BKSL mencapai level Rp47 per lembar, kapitalisasi pasar BKSL sebesar Rp7,88 triliun.
- BNBR
Saat ini, BNBR memiliki jumlah saham beredar sebesar 160,05 miliar lembar. Jumlah pemilik saham BNBR mencapai 29.699.
BNBR mencatatkan harga saham Rp56 per lembar dan kapitalisasi pasar sebesar Rp8,96 triliun.
- BBRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan jumlah saham beredar mencapai 151,55 miliar lembar dengan jumlah pemegang saham sebanyak 530.393. Adapun, kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp721,42 triliun saat harga saham mencapai level Rp4.760 per lembar.
- BRMS
BRMS memiliki jumlah saham beredar mencapai 141,78 miliar lembar dengan jumlah pemilik saham mencapai 36.779. Saat ini, BRMS memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp53,03 triliun dan harga saham Rp374 per lembar.
- BREN
Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) memiliki 133,78 miliar lembar saham beredar di pasar serta 43.193 pemilik saham. Saat ini harga saham BREN berada di level Rp6.800 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp909,75 triliun.
- BBCA
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan jumlah saham beredar di publik sebesar 123,27 miliar lembar dengan jumlah pemilik mencapai 328.434. Meskipun jumlah saham beredar paling kecil dibandingkan deretan emiten lainnya, namun kapitalisasi pasar BBCA terbesar yakni Rp1.306,72 triliun dengan harga saham saat ini Rp10.600 per lembar.