10.000 Buruh Sritex Bakal Keliling 4 Kementerian di Jakarta Sampaikan Aspirasi, Biaya Patungan

10.000 Buruh Sritex Bakal Keliling 4 Kementerian di Jakarta Sampaikan Aspirasi, Biaya Patungan

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Sebanyak 10.000 buruh PT Sritex berencana keliling ke empat kementerian yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto guna menyampaikan aspirasi terkait kondisi perusahaan.

Rencana ini diungkapkan oleh Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup, Slamet Kaswanto, dalam acara doa bersama di Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Jumat (27/12/2024).

Slamet menjelaskan bahwa sebelum melakukan kunjungan ke Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Tenaga Kerja, para buruh akan menggelar aksi di Mahkamah Agung (MA).

KOMPAS.com/Labib Zamani Koordinator Serikat Pekerja Sritex Grup, Slamet Kaswanto dalam acara doa bersama di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (27/12/2024).

Aksi ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada manajemen Sritex yang telah mengajukan peninjauan kembali (PK) pascaputusan MA.

"Kita rencana minggu depan melakukan aksi di Mahkamah Agung dan kita akan roadshow juga ke Kantor Presiden dalam upaya memberikan semangat kepada Presiden Pak Prabowo," katanya lagi.

Slamet menambahkan bahwa kedatangan mereka ke Kantor Presiden juga didorong oleh pernyataan Prabowo yang menyatakan kesiapannya untuk membantu agar Sritex tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap buruh.

"Karena Pak Prabowo sudah menyatakan kesiapannya untuk membela buruh Sritex. Maka kami akan memberikan semangat, bukan melakukan tuntutan apa pun karena beliau sudah mengatakan ingin membantu Sritex terus berjalan dan tidak ada PHK," ungkapnya.

Saat ini, pihaknya sedang melakukan koordinasi dengan para buruh, termasuk mengirim surat kepada Kapolri terkait rencana aksi di Jakarta.

"Saat ini sedang berkoordinasi antara sekitar 10.000 buruh ke Jakarta. Hari ini kita akan rapat lagi dan berkirim surat ke Kapolri tentang kegiatan aksi kita di minggu depan," jelas Slamet.

Mengenai biaya transportasi ke Jakarta, Slamet menyatakan bahwa para buruh akan menggunakan uang pribadi mereka.

"Iya patungan (buruh) nanti kita rapatkan untuk mematangkan itu," tambahnya.

Sumber