13 Makam Keramat Palsu di Ngawi-Mojokerto Dibongkar, Dinilai Kaburkan Sejarah
Makam-makam palsu di Ngawi dan Mojokerto dibongkar warga. Pembongkaran dilakukan karena makam-makam tersebut dianggap palsu dan mengaburkan sejarah leluhur.
Pejuang Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Mojokerto bersama Pemerintah Desa Kumitir dan komunitas budayawan membongkar 13 makam yang dianggap palsu di Desa Kumitir, Jatirejo. Makam-makam ini diduga mengaburkan sejarah leluhur dan dimanfaatkan untuk keuntungan segelintir orang.
Menurut Kepala Dusun Bendo, Nirawang Pahalila, makam palsu tersebut dibangun pada 2018 atas inisiatif Habib Soleh asal Bogor. Salah satu batu nisannya bahkan diberi nama Syech Musthofa atau Raden Cokrobuono.
"Berdasarkan sejarah turun-temurun, hanya ada dua makam asli di sini, yaitu Mbah Sagu dan Mbah Budiman," kata Nirawang, dilansir detikJatim, Selasa (14/1/2025).
Kasus serupa terjadi di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Ngawi. Pejuang Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Ngawi membongkar lima makam palsu pada Minggu (12/1). Lokasi makam berada di pekarangan pribadi milik KH Khosim, yang sebelumnya digunakan untuk membuat batu bata merah.
Kapolres Ngawi AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto membenarkan pembongkaran tersebut. "Pembongkaran dilakukan dengan persetujuan perangkat desa dan pengamanan dari kepolisian," ungkapnya, Rabu (15/1/2025).
Sementara itu, Ketua PWI LS Ngawi, Budi Cahyono, menjelaskan makam-makam tersebut dibuat pada 2009 berdasarkan firasat KH Khosim melalui mimpi. Nama-nama yang tertera pada batu nisan menyerupai ulama, seperti Syekh Maulana Muhammad Al-Misri dan Syekh Maulana Sahid Al-Multi.
Baca berita selengkapnya di sini.
Simak juga Video ‘Cerita Dibalik Makam Palsu di Pasuruan’
[Gambas Video 20detik]