18 Titik Longsor dan 10 Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras di Kebumen
KEBUMEN, KOMPAS.com - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, sejak 30 Oktober hingga 1 November 2024, telah menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang di sejumlah desa.
Cuaca ekstrem ini mengakibatkan 28 titik lokasi di 13 kecamatan terdampak bencana, dengan rincian 18 titik mengalami tanah longsor dan 10 titik pohon tumbang.
Bagus Priyanto, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen mengatakan, dari inventarisasi di Pusdalops, terdapat 28 titik lokasi bencana. 18 di antaranya tanah longsor dan 10 akibat angin kencang.
"Di Desa Kaligending, satu rumah terdampak longsor dan mungkin ada beberapa sarana dan prasarana masyarakat yang juga terkena dampak," kata Bagus ditemui pada Sabtu (2/11/2024).
Di Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, longsor menimpa bangunan yang merupakan tempat usaha milik seorang warga.
Pemilik usaha tersebut dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami patah tulang akibat tertimpa material longsor.
"Longsor terjadi sekitar jam 14.00 WIB. Ada satu korban yang sudah kami bantu dan dilarikan ke rumah sakit karena patah tulang di tempurung kaki akibat tertimpa material longsor," jelas Bagus.
Selain tanah longsor, angin kencang juga menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik.
Seluruh kasus pohon tumbang telah berhasil ditangani. BPBD Kebumen telah menyalurkan bantuan logistik untuk membantu warga yang terdampak, termasuk dukungan material untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak.
Bagus juga menyebutkan bahwa satu jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Sruwng ambruk.
Penanganan bersama dengan PUPR telah dilakukan untuk membersihkan puing dan sampah akibat banjir yang melanda jembatan tersebut.
"Jembatan tersebut putus dan tidak bisa digunakan. Penyebabnya adalah hujan yang turun di hulu, sehingga semua material dari hulu turun ke bawah. Kondisi sedimentasi dan sebagainya menyebabkan lokasi di jembatan tersebut tersumbat dan mengakibatkan tergerusnya abonemen, sehingga jembatan runtuh," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan dari BMKG, wilayah Kebumen diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi pada bulan November hingga Desember.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap siaga dan waspada.
"Dari prediksi BMKG, curah hujan di bulan November-Desember cukup tinggi. Masyarakat diharapkan untuk tetap siaga dan waspada," pungkas Bagus.