210 Sapi di Situbondo Terpapar PMK, Pemerintah Pertimbangkan Tutup Pasar Hewan
SITUBONDO, KOMPAS.com - Ratusan sapi di Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur terpapar virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Pihak pemerintah sedang mempertimbangkan untuk melakukan pencegahan guna menekan angka penyebaran.
Salah satu opsi untuk mencegah penyebaran yakni melakukan penutupan pasar hewan.
"Berdasarkan surat Kementerian Pertanian, pasar hewan harus ditutup selama 14 hari ketika ada virus PMK. Ini salah satu bentuk pencegahan penyebaran virus," kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Achmad Junaidi, Rabu (8/1/2024).
Ia menyatakan bahwa vaksinasi PMK sudah dilaksanakan. Namun, perkembangan virus terus merebak dan menjangkit hewan ternak.
Total, ada 210 ekor sapi yang terjangkit dan 43 sapi mati karena terjangkit virus PMK.
Pihaknya sudah berusaha melakukan vaksinasi ke 1.500 hewan ternak yang tersebar di Kabupaten Situbondo.
"Vaksinasi telah dilakukan, namun virus PMK cepat menyebar," katanya.
Pihak pemerintah akan melakukan koordinasi dengan petugas di lapangan untuk memastikan vaksinasi telah berjalan dengan lancar.
Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Djanur Ridho menyatakan, turut memperhatikan kondisi penyebaran PMK di sejumlah tempat.
Dalam informasi yang diterima, jumlah total sapi yang mati yakni 43 ekor.
"Hampir semua kecamatan terdampak PMK, dan saat ini ada 43 sapi yang mati. Kami meyakini bahwa jumlah kematian akibat PMK melebihi data Disnakan Situbondo, sebab mungkin peternak enggan melapor jika sapinya mati terkena PMK," katanya.