3 Staf Badan Urusan Pangan PBB Tewas Terkena Bom di Sudan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) geram karena tiga staf Badan urusan Pangan PBB, WFP, tewas akibat ‘pemboman udara’ di Sudan. Direktur Eksekutif WFP Cindy McCain menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden mengerikan tersebut.
"Saya terkejut dan patah hati atas kematian tragis tiga anggota tim WFP Sudan," kata McCain dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Jumat (20/12/2024).
Dia menyebut ketiga korban tewas usai bom menghantam Kompleks Kantor Lapangan WFP di Yabus, Negara Bagian Blue Nile, pada Kamis malam. Menurutnya, seorang anggota staf meninggal seketika, sementara dua lainnya terluka parah dan meninggal saat dipindahkan untuk perawatan.
"WFP segera berupaya untuk mengetahui apa yang terjadi," ucap McCain, sambil menambahkan "Saya menuntut penyelidikan menyeluruh dan agar para pelakunya dimintai pertanggungjawaban."
McCain mengatakan para korban, yang kewarganegaraan dan namanya tidak dipublikasikan, telah melakukan tugas penyelamatan jiwa di garis depan salah satu krisis kelaparan terbesar di dunia.
"WFP tetap berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke seluruh Sudan, termasuk di Negara Bagian Blue Nile," ucap McCain.
"WFP akan tetap berada di sana dan menyalurkan bantuan pangan dan nutrisi penting ke seluruh lokasi di Sudan. Inilah yang diinginkan rekan-rekan kami yang gugur," tambahnya.
Namun, dia meminta para pemimpin dunia untuk mengadvokasi perlindungan yang lebih baik bagi pekerja kemanusiaan secara umum.
WFP pada hari Kamis memperingatkan bahwa Sudan berisiko menjadi krisis kelaparan terbesar di dunia dalam sejarah baru-baru ini, dengan 1,7 juta orang di seluruh negara tersebut mengalami kelaparan atau berisiko kelaparan.