4 Gajah Sumatera di Way Kambas Mati Akibat Penyakit, Ini Hasil Pemeriksaannya
LAMPUNG, KOMPAS.com - Sebanyak empat ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatrensis) ditemukan mati di kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, sepanjang tahun 2024.
Hasil pemeriksaan laboratorium mengungkapkan, kematian mereka disebabkan oleh berbagai penyakit.
Humas Balai TNWK, Sukatmoko, menjelaskan bahwa sampel dari keempat gajah dikirim ke laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti kematian.
"Sudah ada hasil pemeriksaan laboratorium dari Balai Veteriner Bandar Lampung," ujar Sukatmoko dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).
Berikut hasil pemeriksaan terkait penyebab kematian keempat gajah tersebut
- Gajah Jinak BungaGajah betina tanpa gading ini ditemukan mati pada 29 Agustus 2024 di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas.
Hasil diagnosis menunjukkan, Bunga mengalami suspek hepatitis dan tumor jaringan ikat (fibroma). Pemeriksaan organ hati memperlihatkan adanya pigmen empedu dalam sel-sel hati, serta penumpukan cairan di perut yang mengindikasikan gangguan fungsi hati.
- Gajah Liar XGajah liar dewasa ini ditemukan mati pada 31 Agustus 2024 di Resort Susukan Baru, Wilayah I Way Kanan.
Bangkai gajah yang diperkirakan berusia 10-15 tahun ini sudah mengalami pembusukan parah sehingga penyebab kematian tidak bisa diidentifikasi. Organ-organ dalamnya tidak ditemukan saat pemeriksaan.
- Gajah Liar BuntungGajah liar betina ini, yang dikenal tanpa gading, ditemukan mati pada 6 Oktober 2024 di Resort Toto Projo, Wilayah II Bungur.
Hasil pemeriksaan menunjukkan hampir semua organ mengalami autolisis, yaitu penghancuran sel oleh enzim tubuh sendiri. Beberapa organ, seperti liver, lambung, jantung, paru-paru, dan limpa, memperlihatkan tanda-tanda kerusakan parah.
- Anak Gajah RubadoRubado, anak gajah yang ditemukan mati pada 1 Desember 2024 di ERU Braja Harjosari, didiagnosis mengalami shock hipovolemik akibat kecacingan.
Gejala yang ditemukan meliputi pendarahan di anus, kemerahan pada konjungtiva, dan cairan kemerahan di rongga perut. Saluran pencernaan menunjukkan radang parah akibat infeksi cacing seperti Paramphistomum dan Hookworm.
Total kematian gajah selama setahun
Dengan kematian Rubado, jumlah gajah sumatera yang mati di Way Kambas mencapai empat ekor sepanjang tahun ini.
Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya upaya pelestarian dan perawatan satwa dilindungi di kawasan konservasi.