4 Poin Pernyataan Kamala Akui Kekalahan dari Trump

4 Poin Pernyataan Kamala Akui Kekalahan dari Trump

Donald Trump menang di Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024. Kamala Harris, rivalnya, mengakui kekalahannya. Berikut adalah empat poin pernyataan Kamala Harris.

Pilpres AS ini merupakan pilpres ke 60 yang digelar di Negeri Paman Sam. Pilpres itu digelar pada Selasa, 5 November 2024 waktu setempat.

Kamala Haris menyadari bahwa dirinya bukan juara di kontestasi kali ini. Berikut adalh empat poin pernyataannya

Pilpres AS sudah selesai digelar. Hasilnya, Donald Trump memenangi electoral vote. Donald Trump meraup 295 electoral vote dan Harris meraup 226 electoral vote. Batasan kemenangan adalah 270 electoral vote. Jelas, Trump sudah menang. Harris menerima hasil ini. Demikian dilansir The Associated Press (AP) pada Kamis (7/11/2024).

"Kita harus menerima hasil pemilu ini," kata Harris dalam pidatonya di Howard University, Washington, dilansir AFP, Kamis (7/11/2024).

Tanpa menyebutkan penolakan Trump untuk menerima kekalahannya dari Presiden Joe Biden pada 2020, Harris menyebut bahwa menghormati hasil pemilu adalah hal yang membedakan demokrasi dari monarki atau tirani. Menurutnya, siapa pun yang mencari kepercayaan publik harus menghormatinya.

"Pada saat yang sama, di negara kita, kita berhutang kesetiaan bukan kepada presiden atau partai, melainkan kepada konstitusi Amerika Serikat, dan kesetiaan kepada hati nurani kita, dan kepada Tuhan kita," ucapnya.

Halaman selanjutnya, ucapkan selamat ke Trump

Kamala Haris mengaku sudah menyampaikan ucapan selamat ke Donald Trump. Dia menyampaikan hal ini di muka publik, di Howard University.

"Sebelumnya hari ini, saya berbicara dengan Presiden terpillih Trump dn mengucapkan selamat atas kemenangannya," kata Harris.

Kamala Harris bersedia membantu Trump untuk menjalankan kegiatan bernegara. Bantuan akan dilakukan lewat transisi pemerintahan di negara federal yang kini masih dipimpin Presiden Joe Bidden itu. Harris (dan Biden) berasal dari Partai Demokrat dan Trump berasal dari Partai Republik.

"Saya juga mengatakan kepadanya bahwa kami akan membantu dia dan timnya dalam transisi mereka, dan bahwa kami akan melakukan transfer kekuasaan secara damai," kata Harris.

Setelah kampanye di mana dia berulang kali memperingatkan bahwa Trump merupakan bahaya bagi demokrasi Amerika. Dia menyimpulkan dengan mengacu pada firasat yang dirasakan oleh banyak pendukungnya.

"Saya tahu banyak orang merasa kita sedang memasuki masa kelam. Namun demi kebaikan kita semua, saya harap hal itu tidak terjadi," kata Harris.

"Tetapi ada satu hal Amerika, jika ya, mari kita penuhi langit dengan cahaya dari miliaran bintang yang cemerlang, cahaya - cahaya optimisme, iman, kebenaran dan pelayanan," tambahnya.

Ia mengatakan ini saatnya "untuk berorganisasi, memobilisasi, dan tetap terlibat demi kebebasan dan keadilan, serta masa depan yang kita semua tahu dapat kita bangun bersama".

"Semuanya akan baik-baik saja," kata Harris kepada para pendukungnya. "Perjuangan untuk negara kita selalu sepadan," imbuhnya dilansir BBC, Kamis (7/11/2024).

Sumber