4 Warga Jadi Korban Kebakaran di Depok dan Cerita soal Unit Pemadam yang Tak Berfungsi
JAKARTA, KOMPAS.com - Empat pegawai agen gas menjadi korban akibat kebakaran yang melanda tempatnya bekerja di Perumahan Tirta Mandala, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Rabu (7/11/2024) malam.
Lambatnya penanganan kebakaran akibat mobil atau unit pemadam kebakaran yang diterjunkan ke tempat kejadian perkara (TKP) tidak berfungsi dengan baik.
"Jadi pada saat kita sampai itu kondisi sudah terbakar tuh agen gas, saat itu sudah ada tiga korban pegawainya. Kita berusaha lah memadamkan, pada saat kita berusaha memadamkan kita gunakan selang seadanya," ucap Sandi Butar Butar anggota Pemadam Kebakaran Kota Depok, saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (8/11/2024).
Sandi menceritakan, ketika tim sudah bersiap untuk melakukan pemadaman, ternyata mesin tidak bekerja.
"Sudah siap nyemprot, pada saat dinyalakan mesinnya, mesinnya tidak berfungsi, warga semua nilai dan menyaksikan kejadian itu," kata dia.
Saat itu, kata dia, mesin power take-off (PTO) mengeluarkan asap ketika hendak digunakan untuk memadamkan api.
"itu enggak nyala, akhirnya adalah pegawai (agen gas) juga masuk ke dalam berusaha untuk mengambil gas yang bocor, sampai kakinya juga terbakar. Jadinya ada empat korban mengalami luka bakar," ucapnya.
Sandi menyampaikan, bukan hanya pegawai yang mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut. Beberapa petugas damkar juga mengalami hal yang serupa.
"Saya juga terbakar dan teman-teman lain, tangan atau segala macam, tapi bagi kami sudah biasa terkena luka bakar," kata dia.
Menurut dia, unit yang digunakan tersebut sudah diperbaiki di bengkel tetapi tidak maksimal setelah dicoba oleh tim yang berada di lapangan.
"Sudah, tapi ya begitu, bagaimana ya? Masih bunyi gertak-gertak gitu, tidak maksimal. Karena kan anak-anak sudah ngelaporin, Pak ini gini-gini," ucapnya.
Ia juga mengaku sudah melaporkan kepada pimpinan terkait unit yang berbunyi setelah keluar dari bengkel.
"Mereka cuma bilang gitu, pakai saja dulu, itu fakta lapangan, fakta lapangan yang terjadi," katanya.
Selama ini, menurut Sandi, tim pengawas hanya melakukan pengecekan sarana dengan bertanya kepada pimpinan, bukan kepada petugas yang langsung menggunakan alat seperti dirinya.