45.000 Siswa di Palangka Raya Nantikan Makan Siang Gratis, Dapur Umum Diusulkan

45.000 Siswa di Palangka Raya Nantikan Makan Siang Gratis, Dapur Umum Diusulkan

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), masih dilaksanakan di segelintir sekolah.

Terdapat puluhan ribu siswa yang belum menerima makan bergizi gratis. Pemerintah kota setempat pun mengusulkan penambahan dapur umum.

Diketahui bahwa sejak Senin (13/1/2025) kemarin, program MBG resmi dilaksanakan di Kota Palangka Raya. Ada 16 sekolah yang melaksanakan, yakni tiga TK sederajat, sembilan SD sederajat, dua SMP, dan dua SMA.

Saat ini, ketersediaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi dapur umum produksi makan bergizi gratis baru berjumlah tiga titik, sehingga pemberian makan bergizi gratis masih terbatas di sekolah-sekolah wilayah cakupan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Jayani mengungkapkan, khusus untuk TK/PAUD sederajat dan SMP sederajat yang menjadi kewenangan pihaknya, terdapat 45.000 siswa yang membutuhkan makan gratis.

“Satu SPPG kan bisa melayani sekitar 3.000 siswa, sementara kota memiliki 45.000 siswa (PAUD-SMP), paling tidak kita butuh 15 SPPG,” beber Jayani kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).

Pihaknya masih mengusulkan agar pihak penyelenggara menambah sejumlah 15 SPPG tersebut, sehingga bisa mencukupi kebutuhan siswa-siswi PAUD hingga SMP di Palangka Raya. Namun demikian, jumlah ini tidaklah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan kelompok penerima manfaat lainnya.

“15 SPPG ini untuk mencukupi kebutuhan siswa PAUD hingga SMP, ini belum termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan siswa tingkat SMA/SMK sederajat,” beber Jayani.

Jayani mengungkapkan, terdapat 14 satuan pendidikan yang menjadi kewenangan Pemko Palangka Raya yang sudah menjalankan program makan bergizi gratis. Yakni tiga TK sederajat, sembilan SD sederajat, dan dua SMP tadi.

Berdasarkan data yang dibeberkannya, sudah ada sekitar 2.660 siswa yang telah menerima makan bergizi gratis dari 14 satuan pendidikan tersebut. Maka dari itu, masih ada sekitar kurang lebih 42.000 siswa lagi yang belum mendapatkan makan bergizi gratis di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini.

“Saat ini (penambahan) SPPG sudah diusulkan Asisten I (Setda Kota Palangka Raya), Disdik pada dasarnya merupakan penerima manfaat dan bertugas mengkoordinasikan satuan pendidikan,” pungkas dia.

Koordinator SPPG Tingkat Provinsi Kalteng, Elisa Agustino menjelaskan, sejak kemarin program makan bergizi gratis di Kota Palangka Raya akan terus berlanjut.

Ekspansi jumlah sekolah yang akan menerima dilakukan dengan menunggu arahan dari pemerintah pusat dan mempertimbangkan kesiapan SPPG untuk masing-masing wilayah cakupan.

“Di Kalteng nanti secara bertahap akan ditambahkan terus titik-titiknya, untuk perdana hari ini (Senin) di Palangka Raya,” beber Elisa kepada awak media saat diwawancarai di SDN 1 Bukit Tunggal, salah satu sekolah yang menjadi titik awal program MBG di Kalteng, Senin (13/1/2025).

Elisa mengatakan, Kota Palangka Raya saat ini memiliki tiga titik SPPG yang sudah aktif beroperasi. SPPG bermitra dengan Badan Gizi Nasional (BGN), setiap satu SPPG dapat memproduksi minimal 3.000 porsi.

Elisa menjelaskan, penentuan penerima manfaat ini diperhitungkan berdasarkan radius titik SPPG. Satu SPPG memiliki radius maksimal enam kilometer dengan jarak tempuh 30 menit.

“Lebih dari (radius) itu nanti ada SPPG yang lain yang melayani, jadi kalau ada yang bertanya kenapa di satu sekolah dapat sementara yang lain belum, karena radius SPPG-nya belum sampai, penerima program ini akan terus bertambah secara bertahap,” jelasnya.

Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi atas berjalannya program ini, mengingat satu SPPG melayani 3.000 porsi makanan dalam sehari. Perihal kapan seluruh sekolah di Kalteng dari 13 kabupaten dan 1 kota bisa menerima, Elisa belum dapat memastikan.

“Kalau itu kami masih menunggu arahan dari pimpinan, tapi ini akan diperluas secara bertahap, memang banyak yang masih perlu kami siapkan,” tuturnya.

Perihal jumlah penerima MBG hari ini, Elisa menyebutkan bahwa target awalnya sebanyak 3039 orang siswa. Namun, data penerima secara real akan dilaporkan setelah siang mengingat jumlahnya masih menunggu laporan pihak sekolah.

“Ternyata tadi ada sejumlah siswa yang tidak hadir, sehingga ada pengurangan karena memang di lapangan ini ada (siswa) yang izin dan sakit,” tuturnya.

Sumber