5 Arca Perunggu dan 1 Relief Batu dari New York Kembali ke Tanah Air
Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyerahkan enam objek diduga cagar budaya (ODCB) yang bisa dipulangkan ke Tanah Air dari New York, Amerika Serikat (AS). enam ODCB itu diserahkan kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Adapun objek tersebut terdiri atas lima arca perunggu dan satu relief batu yang dipulangkan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York melalui kerja sama dengan pihak Jaksa Daerah New York (DANY).
"Keenam ODCB ini merupakan barang-barang sejarah bernilai budaya tinggi, jauh lebih tinggi dibanding nilai nominalnya," ucap Sugiono dilansir Antara, Sabtu (14/12/2024).
Sugiono mengatakan Kemlu terus berupaya membawa kembali artefak Indonesia yang berada di luar negeri. Kepulangan enam objek ini dinilainya menjadi tonggak penting dalam upaya Indonesia untuk melindungi dan mengeklaim kembali hak warisan budaya nasional serta memperkuat kerja sama internasional untuk tujuan tersebut.
"Ke depannya, Kemlu melalui kantor-kantor Perwakilan RI di luar negeri akan terus berupaya untuk membawa kembali artefak Indonesia yang bertebaran di seluruh dunia," katanya.
Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon memandang serah terima objek tersebut menandai kolaborasi antara kedua kementerian untuk mendorong repatriasi warisan budaya Indonesia kembali ke Tanah Air. Fadli mengatakan enam objek ini akan diserahkan ke Museum Nasional, Jakarta, untuk pengkajian dan penelitian lebih lanjut.
"Penyerahan ODCB hari ini dapat dipandang sebagai dimulainya kerja sama kolaborasi Kemlu dan Kemenbud di tahun-tahun yang akan datang," kata Fadli.
Diketahui, Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada 5 Desember mengungkapkan bahwa sebelum akhir tahun, Indonesia akan kembali menerima objek-objek budaya yang penting dari Belanda, termasuk koleksi penting dari Volkenkunde Museum di Belanda dan beberapa museum lainnya.
Di antara artefak yang menjadi prioritas repatriasi adalah keris milik Pangeran Diponegoro yang dikenal dengan dapur Nogo Siluman serta keris milik Teuku Umar. Selain itu, jadi prioritas pula keris dari Madura dan keris-keris dari puputan Bali yang hingga kini belum kembali ke Indonesia.
Gelombang pertama repatriasi artefak Indonesia dari Belanda berlangsung pada pertengahan 2023, sementara gelombang kedua, yakni 288 objek terkait Puputan Badung pada 1906 dan arca Hindu-Buddha dari Jawa dikembalikan, berlangsung pada Oktober 2024.