5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Yaman setelah serangan rudal dari kelompok Houthi menghujani wilayahnya. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu juga melontarkan ancaman bahwa Houthi "akan membayar harga mahal" usai menembakkan rudal ke wilayah Israel.

"Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi kekuatan terakhir dari poros kejahatan Iran," sebut Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024).

"Houthi sedang belajar dan akan belajar dari pengalaman pahit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu," tegasnya.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Jumat (20/12/2024)

  • Israel Gempur Yaman Balas Rudal Houthi, 9 Warga Sipil Tewas

Kelompok Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman melaporkan sedikitnya sembilan warga sipil tewas akibat rentetan serangan udara Israel. Houthi menyebut gempuran militer Tel Aviv itu menghantam pelabuhan dan fasilitas minyak yang ada di wilayah Yaman.

Serangan udara Tel Aviv di Yaman itu merupakan balasan atas serangan rudal Houthi yang menghujani wilayah Israel, dan berhasil dicegat pertahanan udara. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bahkan mengancam akan melancarkan pembalasan lebih lanjut terhadap Houthi, yang didukung Iran.

"Musuh Israel menargetkan pelabuhan di Hodeida dan pembangkit listrik di Sanaa, dan agresi Israel mengakibatkan sembilan warga sipil mati syahid," sebut pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, dalam pidatonya yang disiarkan Al-Masirah TV yang dikelola Houthi, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12/2024).

  • Terungkap! Momen Terakhir Assad di Suriah Sebelum Tumbang

Presiden Suriah yang digulingkan, Bashar al-Assad, sempat bertekad untuk bertahan di Damaskus ketika pasukan pemberontak bergerak mendekati ibu kota pada awal Desember. Namun potensi adanya pertumpahan darah memaksa Assad segera meninggalkan negaranya tersebut dan terbang ke Rusia.

Momen-momen terakhir Assad di Suriah dilaporkan media Al Majalla, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024), yang menyebut bahwa Assad sedang berada di Moskow pada 27 November, saat pemberontak Suriah melancarkan serangan mendadak.

Dia berniat menghadiri seremoni pemberian gelar PhD untuk putranya, Hafez, namun akhirnya batal dan memantau situasi Suriah dari kamar hotelnya di Moskow. Ketika pasukan pemberontak berhasil merebut Aleppo pada 29 November, Assad sedang dalam penerbangan ke Suriah.

  • Memanas! Netanyahu Ancam Houthi Akan Membayar Harga yang Mahal

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan kelompok pemberontak Houthi bahwa mereka "akan membayar harga yang mahal" setelah Israel melancarkan serangan di Yaman. Serangan itu sebagai respons atas serangan rudal dari kelompok bersenjata di Yaman tersebut.

"Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi lengan terakhir yang tersisa dari poros kejahatan Iran," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024).

"Houthi sedang belajar dan akan belajar dengan cara yang sulit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu," imbuhnya.

  • Ternyata, AS Sudah Tambah Pasukan di Suriah Sejak Awal Tahun Ini

Amerika Serikat (AS) telah menggandakan jumlah pasukannya di wilayah Suriah sejak awal tahun ini, sebagai bagian dari operasi melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS). Diakui oleh Pentagon (Departemen Pertahanan AS), bahwa saat ini sekitar 2.000 tentara AS ditempatkan di wilayah Suriah.

Washington selama bertahun-tahun menyatakan pihaknya menempatkan sekitar 900 personel militer di Suriah sebagai bagian dari upaya internasional memerangi ISIS, yang sempat menguasai wilayah strategis di negara itu dan di negara tetangga, Irak, sebelum dikalahkan oleh pasukan lokal yang didukung AS.

Juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS Mayor Jenderal Pat Ryder, seperti dilansir AFP, Jumat (20/12/2024), mengungkapkan kepada wartawan bahwa jumlah pasukan AS di Suriah lebih banyak dari yang disebutkan sebelumnya.

  • Panas! Israel Balas Gempur Yaman Usai Diserang Rudal Houthi

Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Yaman setelah serangan rudal dari kelompok Houthi menghujani wilayahnya. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu juga melontarkan ancaman bahwa Houthi "akan membayar harga mahal" usai menembakkan rudal ke wilayah Israel.

"Setelah Hamas, Hizbullah, dan rezim (Bashar al-) Assad di Suriah, Houthi hampir menjadi kekuatan terakhir dari poros kejahatan Iran," sebut Netanyahu dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (20/12/2024).

"Houthi sedang belajar dan akan belajar dari pengalaman pahit, bahwa mereka yang menyerang Israel akan membayar harga yang sangat mahal untuk itu," tegasnya.

Sumber