5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim penyelidik dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan perwakilan Boeing ikut terlibat dalam penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang. Israel mengancam Houthi akan bernasib sama dengan kelompok Hamas dan Hizbullah jika terus menyerang Tel Aviv.

Otoritas Korsel menyebut tim penyelidik AS dan para pejabat Boeing telah tiba di lokasi kecelakaan di Bandara Internasional Muan untuk berpartisipasi dalam penyelidikan.

Sementara itu, ancaman untuk Houthi disampaikan oleh Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB. Danon memperingatkan Houthi berisiko mengalami "nasib menyedihkan" sama seperti Hamas dan Hizbullah jika terus menyerang Israel.

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Selasa (31/12/2024)

  • Buntut Kecelakaan Jeju Air, AS dan Boeing Kirim Tim Penyelidik

Kecelakaan pesawat maskapai Jeju Air, yang menewaskan sedikitnya 179 orang, di Korea Selatan (Korsel) melibatkan pesawat Boeing jenis 737-800. Tim penyelidik dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Boeing sebagai produsen pesawat itu ikut terlibat dalam penyelidikan penyebab kecelakaan tersebut.

Otoritas Korsel, seperti dilansir kantor berita Yonhap, Selasa (31/12/2024), menyebut tim penyelidik AS dan para pejabat Boeing telah tiba di lokasi kecelakaan di Bandara Internasional Muan.

Menurut Kementerian Transportasi Korsel, tim yang tiba dari AS itu terdiri atas satu anggota Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA), kemudian tiga pakar dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), dan empat perwakilan dari Boeing.

  • Konvoi Bantuan Kemanusiaan Gaza Dijarah, 2 Orang Tewas

Konvoi bantuan kemanusiaan untuk Jalur Gaza diserang oleh sekelompok pria bersenjata dan kemudian dijarah. Sedikitnya dua tewas dalam insiden mematikan yang terjadi di wilayah Jalur Gaza bagian utara tersebut.

Warga Gaza menghadapi kondisi mengerikan setelah perang terus berkecamuk selama hampir 15 bulan terakhir, yang dipicu oleh serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Badan-badan kemanusiaan berulang kali memperingatkan bahwa tidak cukup bantuan yang sampai ke tangan warga Palestina yang membutuhkan karena adanya tindak penjarahan dan pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza.

  • Pihak Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tuding Perintah Penangkapan Ilegal

Pengacara yang mewakili Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, yang berstatus non-aktif setelah dimakzulkan parlemen, menolak surat perintah penangkapan yang dirilis pengadilan. Pengacara Yoon menyebut perintah penangkapan untuk kliennya itu "ilegal dan tidak sah".

"Surat perintah penangkapan dan surat perintah penggeledahan serta penyitaan yang dikeluarkan atas permintaan lembaga tanpa wewenang investigasi adalah ilegal dan tidak sah," tegas salah satu pengacara Yoon, Yun Gap Geun, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP dan kantor berita Yonhap, Selasa (31/12/2024).

Yun menambahkan bahwa lembaga yang sedang menyelidiki Yoon terkait penetapan darurat militer pada awal Desember lalu "tidak memiliki wewenang untuk melakukan investigasi". Dia merujuk pada Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) yang menyelidiki Yoon terkait penetapan darurat militer.

  • Kim Jong Un Kirim Pesan Tahun Baru untuk Putin, Apa Isinya?

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengirimkan surat berisi pesan Tahun Baru untuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Kim Jong Un menyebut Putin sebagai "sahabat terkasih" dalam suratnya, kemudian memuji hubungan bilateral yang erat antara Pyongyang dan Moskow.

Korut dan Rusia, seperti dilansir AFP, Selasa (31/12/2024), telah memperdalam hubungan politik, militer, dan budaya sejak invasi dilancarkan Moskow ke Ukraina pada Februari 2022 lalu, dengan Kim Jong Un dan Putin berulang kali menyatakan kedekatan mereka secara pribadi.

Kedua pemimpin menandatangani pakta pertahanan penting selama kunjungan bersejarah Putin ke Korut pada Juni lalu. Pakta tersebut mewajibkan kedua negara memberikan bantuan militer segera jika negara lainnya diserang dan pakta itu mulai berlaku bulan ini.

  • Israel Ancam Houthi Akan Bernasib Sama dengan Hamas-Hizbullah

Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Danny Danon, melontarkan ancaman terhadap kelompok Houthi saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB. Danon memperingatkan Houthi berisiko mengalami "nasib menyedihkan" sama seperti Hamas dan Hizbullah jika terus menyerang Israel.

Houthi, yang didukung Iran dan menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah berulang kali melancarkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel dalam beberapa waktu terakhir, Kelompok itu menyebut serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Tel Aviv.

Danon dalam pidatonya di forum Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir Reuters, Selasa (31/12/2024), menegaskan bahwa Israel tidak akan mentoleransi serangan lebih lanjut dari Houthi. Dia menyebut pertanyaannya sebagai peringatan terakhir untuk Houthi agar menghentikan rentetan serangan terhadap Israel.

Sumber