5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini
Amerika Serikat mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom jarak jauh B-52. Pengerahan ini disebut sebagai peringatan bagi Iran saat negara itu dan Israel saling serang.
"Jika Iran, mitra-mitranya, atau proksi-proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Sabtu (2/11/2024)
- 19 Orang Terluka dalam Serangan Rudal ke Israel Tengah
Serangan rudal menghantam wilayah Sharon, Israel tengah dan melukai 19 orang.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024), kepolisian Israel mengatakan bahwa ke-19 orang tersebut, empat di antaranya "dalam kondisi sedang", dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.
Layanan medis darurat Israel, Magen David Adom (MDA) sebelumnya mengatakan bahwa beberapa orang terluka dalam serangan di pusat kota Tira, termasuk "seorang pria berusia sekitar 20 tahun dengan luka akibat pecahan peluru".
- Hizbullah Luncurkan Roket ke Pangkalan Intelijen Israel
Kelompok militan Hizbullah di Lebanon mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan roket ke pangkalan intelijen Israel dekat Tel Aviv pada Sabtu (2/11) dini hari waktu setempat.
Pada pukul 02.30 (00 30 GMT), para militan tersebut "menembakkan rentetan roket ke pangkalan Glilot dari unit intelijen militer 8200 di pinggiran kota Tel Aviv" kata kelompok yang didukung Iran tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).
Hizbullah dan Israel telah saling serang lintas perbatasan selama hampir setahun, tepatnya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel memicu perang Gaza, sebelum Israel meningkatkan konflik pada 23 September.
- Tegang! Massa Pro-Eks Presiden Bolivia Serbu Barak, 20 Tentara Disandera
Para pendukung mantan presiden Bolivia, Evo Morales menyerbu barak militer di provinsi Chapare, Bolivia tengah dan menyandera sekitar 20 tentara. Insiden ini menandai peningkatan dramatis dalam pertikaian massa pro-Morales dengan pemerintah negara tersebut.
Situasi penyanderaan ini terjadi di tengah aksi para pendukung Morales yang memblokir jalan-jalan untuk mencegah penangkapannya atas apa yang disebutnya sebagai tuduhan pemerkosaan yang dibuat-buat, yang bertujuan untuk menggagalkan upayanya untuk bangkit kembali ke kancah politik.
Morales, 65 tahun, menjabat dari tahun 2006 hingga 2019, ketika ia mengundurkan diri di tengah kekhawatiran setelah pemilu yang diwarnai kecurangan.
- Mendidih, AS-Rusia di Ambang Konflik Militer Langsung!
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengingatkan bahwa Amerika Serikat dan Rusia kini sangat dekat untuk terlibat dalam "konflik militer langsung."
Hal itu dicetuskan pejabat tinggi Rusia itu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan di sebuah harian Turki pada hari Jumat (1/11), beberapa hari menjelang pemilihan presiden AS.
"Di bawah presiden saat ini (Joe Biden), yang telah membawa lingkaran Russophobia (sentimen anti-Rusia) di AS ke kesimpulan logisnya, negara-negara kami berada di ambang konflik militer langsung," katanya kepada harian Hurriyet, tanpa merinci lebih lanjut, dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (2/11/2024).
- AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah, Peringatan Buat Iran!
Amerika Serikat mengumumkan pengerahan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk kapal perusak pertahanan rudal balistik dan pesawat pengebom jarak jauh B-52. Pengerahan ini disebut sebagai peringatan bagi Iran saat negara itu dan Israel saling serang.
"Jika Iran, mitra-mitranya, atau proksi-proksinya menggunakan momen ini untuk menargetkan personel atau kepentingan Amerika di kawasan tersebut, Amerika Serikat akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami," kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (2/11/2024).