5 Buaya Lepas dari Penangkaran di Batam, Nelayan Diminta Waspada Saat Melaut

5 Buaya Lepas dari Penangkaran di Batam, Nelayan Diminta Waspada Saat Melaut

BATAM, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Bulang mengimbau nelayan dan pekerja pelabuhan agar waspada pada lima ekor buaya yang lepas dari penangkaran di Pulau Bulan.

Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, menjelaskan bahwa jarak Pulau Bulan sebagai lokasi penangkaran cukup jauh dari permukiman atau pulau terdekat yang dihuni nelayan. Sehingga buaya tersebut tidak akan mencapai permukiman warga.

"Kami dari pihak kepolisian memastikan bahwa buaya yang lolos dari penangkaran tidak akan sampai ke pulau terdekat yang ditinggali oleh warga. Namun bagi nelayan dan pekerja di pelabuhan, kami tetap menghimbau agar tetap waspada," ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025) sore.

Buaya yang lepas diketahui merupakan buaya air tawar dewasa dengan ukuran sekitar 3 meter. Berdasarkan data dari penangkaran, kelima buaya tersebut masih berada di sekitar Pulau Bulan.

"Data yang kita dapat dari penangkaran, buaya yang lepas jenis air tawar. Sangat kecil kemungkinan bahwa mereka menyebrang ke pulau terdekat, yang berjarak 2,5 kilometer," kata Iptu Adyanto.

Ia menambahkan bahwa buaya-buaya tersebut terbiasa hidup di wilayah penangkaran dan memiliki jadwal makan yang teratur, sehingga kemungkinan berpindah jauh sangat kecil. Meski begitu, pihak kepolisian telah membentuk tim khusus untuk memburu buaya-buaya tersebut pada malam hari.

"Sejak penangkaran ini ada dari tahun 1992, belum pernah ada laporan buaya dari Pulau Bulan yang bertemu dengan warga sekitar. Namun, saat ini kita sudah bentuk tim yang akan memburu buaya-buaya ini di malam hari," jelasnya.

Lepasnya kelima buaya tersebut diketahui oleh dua penjaga penangkaran pada Senin (13/1/2025) sekitar pukul 06.26 WIB. Para saksi menyebutkan bahwa buaya-buaya itu lolos akibat naiknya debit air kolam penangkaran setelah hujan deras selama empat hari berturut-turut.

"Awal lepasnya buaya ini diketahui petugas keamanan. Mereka melihat bahwa debit air di kolam penangkaran sudah meluap, dan ada pagar yang jebol diduga akibat tidak kuat menahan debit air," ujar Iptu Adyanto.

PT Perkasa Jagat Karunia (PT PJK) selaku pengelola penangkaran telah melakukan perbaikan pagar yang rusak. Namun, proses perbaikan diperkirakan memakan waktu karena kondisi cuaca yang tidak menentu.

Sebagai langkah keamanan, PT PJK menggunakan pengamanan berlapis di penangkaran, termasuk pagar ram kawat, pagar seng, dan pagar beton setinggi 1,5 meter.

Pihak kepolisian dan pengelola juga melakukan penjagaan selama 24 jam di lokasi penangkaran yang rusak serta menyisir kawasan muara Pulau Bulan.

"PT PJK melakukan penjagaan di kolam yang jebol selama 1x24 jam dan hunting di seputaran penangkaran mulai malam ini, karena penanganan buaya lebih mudah pada malam hari," katanya.

Sumber