5 Desa di Sikka Terkena Dampak Paling Parah Erupsi Gunung Lewotobi, Warga Keluhkan Gangguan Pernapasan

5 Desa di Sikka Terkena Dampak Paling Parah Erupsi Gunung Lewotobi, Warga Keluhkan Gangguan Pernapasan

KOMPAS.com – Sebanyak lima desa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami dampak paling parah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

Lima desa tersebut yakni Kringa, Timutawa, Udek Duen, Hikong, Ojan di Kecamatan Talibura.

Kepala Puskesmas Boganatar, Maria Yukensi Pogon mengungkapkan, sejak aktivitas vulkanik gunung itu meningkat sepekan terakhir, jumlah kunjungan ke puskesmas bertambah.

"Lima desa ini masuk wilayah kerja Puskesmas Boganatar dengan jumlah jiwa 5.600 jiwa."

"Yang sekarang paling banyak dirasakan adalah gangguan pernapasan," ujar Yukensi kepada Kompas.com di Desa Kringa, Kecamatan Talibura, Senin (11/11/2024).

Yukensi mengaku pihaknya cukup kesulitan beberapa hari ini. Sebab satu sisi menangani pengungsi dari Flores Timur, di sisi lain mereka harus menangani warga di lima desa terdampak.

Bahkan beberapa tenaga kesehatan terserang penyakit seperti sesak napas, pilek, dan batuk.

"Tetapi kami terus berusaha memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat yang terdampak," kata dia.

Yukensi menambahkan, ribuan pengungsi yang menetap di posko pengungsian Desa Kringa dan Hikong telah dipindahkan ke Flores Timur sejak Minggu (10/11/2024).

Ke depan, pihaknya akan fokus menangani warga terdampak di wilayah Puskesmas Boganatar. Sementara untuk stok obat-obatan tidak mengalami kendala.

Sampai saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada di level IV waspada.

Warga sekitar diimbau tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral 9 kilometer pada arah barat daya dan barat laut.

Sumber