5 Fakta Dokter Kecantikan Abal-abal Ria Beauty Dibekuk Polisi

5 Fakta Dokter Kecantikan Abal-abal Ria Beauty Dibekuk Polisi

Pemilik klinik kecantikan Ria Beauty, Ria Agustina diringkus Polda Metro Jaya. Ria diamankan setelah melakukan praktik di Jakarta.

Ria ditangkap buntut praktiknya yang tidak memenuhi standar. Dia juga kerap mengunggah kegiatan praktiknya di media sosial hingga menjadi sorotan lantaran dinilai ekstrem sampai membuat pasiennya berdarah-darah.

"Perlu kami sampaikan bahwa Tersangka RA merupakan pemilik salon Ria Beauty yang berdomisili di Malang, Jawa Timur," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

Berikut sejumlah faktanya

Wira mengatakan Ria melakukan praktik di kamar hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada 1 Desember 2024. Ria memiliki klinik kecantikan di Malang, tetapi membuka praktik di hotel setelah promosi melalui akun Instagramnya.

"Pada hari tersebut, pada tanggal 1 Desember, Tersangka membuka layanan di Jakarta, tepatnya di hotel di kamar 2028 dengan melakukan promosi melalui media sosial dengan akun Instagramnya @RiaBeauty.id," jelasnya.

Saat itu, Ria dibantu oleh asistennya. Ria melakukan treatment terhadap tujuh orang pasiennya.

"Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, tim berhasil melakukan penangkapan terhadap RA di mana pada saat melakukan aktivitas pengobatan atau aktivitas kesehatan, Tersangka dibantu oleh Tersangka DN, yang sedang melakukan treatment derma roller terhadap enam orang perempuan dan seorang laki-laki," paparnya.

Hasil pemeriksaan, alat derma roller yang digunakan tersangka Ria untuk melakukan treatment tersebut tidak memiliki izin edar. Ia juga menggunakan krim serum yang tidak terdaftar di BPOM.

"Pada saat ditangkap terhadap tujuh orang pasien yang ada di dalam pasien tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan, alat derma roller tersebut ada izin edar, krim anestesi dan serum tidak terdaftar BPOM," imbuhnya.

Belakangan diketahui, Ria ternyata bukan seorang dokter atau tenaga medis. Ria merupakan lulusan sarjana perikanan.

"Hasil pemeriksaan Tersangka RA dan DN bukan merupakan seorang tenaga medis maupun tenaga kesehatan. Dari hasil pengungkapan tersebut, maka kedua orang tersangka dan barang bukti selanjutnya dibawa ke Polda Metro Jaya unjuk dilakukan pemeriksaan mendalam," kata Wira.

Sementara itu, Kasubdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Syarifah mengungkap latar belakang Ria Agustina adalah seorang lulusan sarjana perikanan.

"Untuk Ria Beauty, dia background-nya kan sarjana perikanan," kata Syarifah.

Ria beberapa kali mengikuti pelatihan soal kecantikan. Wanita yang memiliki klinik di Malang, Jawa Timur, ini kemudian improvisasi dengan melakukan treatment kepada pasien-pasiennya.

"Dia mengikuti beberapa pelatihan, akhirnya dia meng-improve dan kebetulan medsosnya bagus dengan memakaikan pakaian-pakaian seksi saat melakukan treatment dan itu membuat viral di kalangan masyarakat. Jadi masyarakat itu banyak yang tak tahu kalau si Ria ini dia bukan tenaga medis," jelasnya.

Ria disebut mengikuti banyak pelatihan tentang kecantikan. Beberapa pihak yang memberikan pelatihan kepada Ria Agustina telah dimintai keterangan.

"Pelatihan yang dia ikuti cukup banyak lumayan. Dan kita sudah lakukan pemeriksaan dari salah satu pelatihan," katanya.

"Intinya, dia bukan tenaga medis melakukan perbuatan medis," tegasnya lagi.

Syarifah mengungkapkan tersangka Ria mengunggah testimoni pasien yang ‘berhasil’ ia lakukan treatment.

Ria diketahui sudah menjalankan praktik tersebut selama kurang lebih 5 tahun. Salon atau klinik kecantikannya sendiri sudah berjalan sekitar 5 tahun.

Polisi mengungkap biaya treatmen di Ria Beauty. Biaya sekali perawatan di klinik tersebut bisa mencapai puluhan juta.

"Perawatannya banyak ya, ada yang dilakukan di muka, ada yang dilakukan di tangan, bahkan di kemaluan dan anus pun juga ada. Untuk harganya lumayan mahal ya. Yang di muka saja itu kita membayar Rp 15 juta per sekali treatment, minimal," kata Syarifah.

Bahkan, lanjut Syarifah, ada beberapa treatment eksklusif dengan produk-produk yang mengandung emas. Biaya satu kali perawatan bisa mencapai Rp 85 juta.

"Belum lagi menggunakan produk-produk yang mengandung gold, emas. Untuk kecantikan kan ada yang mengandung emas, apa yang lain gitu. Jadi kalau misalnya biaya-biayanya cukup mahal, di atas Rp 10an juta, sampai dengan Rp 85 juta juga ada ya biaya sekali perawatan itu," jelasnya.

Tersangka melakukan praktik derma roller yang menjanjikan bisa menghilangkan bopeng. Namun demikian, alat-alat hingga produk yang digunakan tidak memenuhi standar ketentuan.

Sumber