53 Warga Luka-luka akibat Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Pemkab Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat sebanyak 53 warga terluka akibat dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (3/11/2024) malam.
Sekretaris Daerah Flores Timur, Petrus Pedo Maran, menyebutkan bahwa puluhan korban ini merupakan warga dari tiga desa, yakni Dulipali, Klatanlo, dan Hokeng Jaya.
Saat ini, mereka sedang menjalani perawatan di Puskesmas Boru dan Puskesmas Lewolaga.
“Satu korban yang dirujuk ke RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka,” ujar Petrus dalam keterangannya, Senin (4/11/2024).
Sementara itu, korban yang meninggal sebanyak sembilan orang.
Data ini berbeda dengan pernyataan Kalak BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, yang menyatakan bahwa korban meninggal sebanyak 10 orang.
Petrus juga mengungkapkan ada delapan desa yang mengalami dampak erupsi paling parah, yaitu Dulipali, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Pululera, Boru, Boru Kedang, dan Nawokote.
Kemudian, fasilitas umum yang rusak yaitu TK/PAUD 18 unit, Sekolah Dasar satu unit, Sekolah Menengah Pertama 3 unit, dan SMA/SMK 3 unit.
“Rumah hunian masyarakat yang rusak menyebar pada delapan desa sebanyak 2.384 unit,” kata dia.
Selain sekolah, fasilitas umum lain yang rusak yakni asrama 3 unit, biara 3 unit, kapel 3 unit, gedung koperasi 2 unit, bank 2 unit, Kantor Pos dan Giro, Koramil, dan Polsek.
Untuk status Gunung Lewotobi Laki-laki berada di level IV awas. Warga diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer.