558 Siswa SMP 1 Barunawati Jakbar Nikmati Makan Bergizi Gratis, Tak Ada Menu Susu

558 Siswa SMP 1 Barunawati Jakbar Nikmati Makan Bergizi Gratis, Tak Ada Menu Susu

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 558 siswa SMP 1 Barunawati, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, mendapat makan bergizi gratis (MBG) program pemerintah Presiden Prabowo Subianto, Senin (6/1/2025).

Pantauan Kompas.com, pembagian makanan dilakukan pada pukul 11.28 WIB. Para siswa duduk di bangku kelas masing-masing, di mana di depan mereka telah tersaji satu wadah makanan berbahan stainless steel.

Menu makan bergizi gratis hari ini terdiri dari nasi, ayam kecap, tumis kacang panjang, tahu, dan satu buah jeruk. Tidak ada susu dalam menu kali ini.

Sebelum makan, salah satu siswa memimpin doa bersama.

“Sebelum makan, sebaiknya kita berdoa terlebih dahulu,” ucap siswa tersebut.

Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengungkapkan, program ini menjangkau ribuan siswa di berbagai wilayah Jakarta.

"Untuk total hari ini, ada 12.054 (porsi yang didistribusikan). Di SD Barunawati sendiri ada 558 siswa yang mendapatkan makanan bergizi gratis," ujar Teguh kepada wartawan.

Ia menjelaskan, di Jakarta saat ini terdapat empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani kebutuhan gizi di 41 sekolah di Jakarta.

Rencananya, pada Januari ini, jumlah SPPG akan bertambah menjadi 17, sehingga mampu menjangkau lebih banyak sekolah.

"Nanti pada bulan Januari sudah ada 17 SPPG. Totalnya nanti untuk tahun 2025 direncanakan ada 153 SPPG yang beroperasi di Jakarta" tambah Teguh.

Terkait tidak adanya susu dalam menu hari ini, Teguh menjelaskan, pembagian susu akan dilakukan secara berkala, yaitu dua kali dalam sepekan.

Selain itu, variasi menu akan terus disesuaikan dengan kebiasaan dan kebutuhan.

“Katakanlah misalnya, tidak semua daerah itu pakai nasi. Katakanlah di Papua mungkin sagu," ujar Teguh.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan kualitas makanan untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang optimal.

“Variasi menu ini akan selalu berganti dan dari sisi pengawasan kualitasnya juga akan tetap terjaga. Pemprov mendukung dari aspek sosialisasi, edukasi, dan penunjukan lokasi sekolah,” kata Teguh.

Sumber