6 Fakta Pembuatan Oli Palsu di Cilacap, Dilakukan sejak Juni 2024
CILACAP, KOMPAS.com - Jajaran kepolisian setempat membongkar pabrik oli palsu yang beroperasi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Pembuatan oli palsu ini dilakukan oleh seorang pria berinisial BP (47) di rumahnya yang terletak di Desa Jangranan, Kecamatan Kesugihan.
Berikut fakta tekait pembuatan oli palsu di Cilacap tersebut
Kapolresta Cilacap Kombes Ruruh Wicaksono mengatakan, tersangka telah memproduksi oli palsu di rumahnya selama kurang lebih delapan bulan.
"Tepatnya sejak bulan Juni 2024," ungkap Ruruh saat konferensi pers di Mapolresta Cilacap, Senin (13/1/2024).
Tersangka mengaku nekat membuat oli palsu karena usahanya bangkrut. Sebelumnya, tersangka berbisnis jual beli oli bekas meneruskan usaha orangtuanya.
"Sebelumnya yang bersangkutan jadi pengepul oli bekas. Dia mengumpulkan oli bekas dari beberapa daerah, kemudian dikirim ke Cirebon dan Jakarta," ujar Ruruh.
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN BP (47), tersangka pembuatan oli palsu dihadirkan saat konferensi pers di Mapolresta Cilacap, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025).
Ruruh menjelaskan, tersangka membuat oli palsu berbahan dasar oli bekas yang diberi zat kimia tertentu untuk menjernihkan dan parafin untuk mengentalkan cairan.
"Kemudian dikemas (menjadi) seperti oli baru menggunakan mesin pres," kata dia.
Ruruh mengatakan, tersangka memperoleh botol oli dari seseorang di wilayah Solo.
Botol tersebut juga telah dilengkapi dengan label berbagai merek oli yang biasa digunakan untuk sepeda motor.
Tersangka memperoleh bahan baku berupa oli bekas dari para pengepul.
Tersangka telah memproduksi sekitar 30.000 botol oli palsu berbagai merek.
Oli palsu tersebut dikirim ke sebuah toko di wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dengan harga jauh lebih murah dibanding harga pasaran.
"Sejak awal produksi pada Juni 2024, tersangka telah membuah sekitar 30.000 botol oli bekas," katanya lagi.
Ruruh menjelaskan, tersangka menjual oli palsu tersebut sebesar Rp 450.000 per karton.
"Harganya jauh di bawah harga pasaran. Oli asli di pasaran kisaran Rp 1,4 juta sampai 1,5 juta per karton. Ini tersangka menjual Rp 450.000 per karton," kata Ruruh.
KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN Konferensi pers kasus pembuatan oli palsu di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025)
Tersangka mengatakan, membeli oli bekas kepada pengepul dengan harga antara Rp 7.000 sampai Rp 10.000 per liter.
"Saya beli ke pengepul oli bekas, yang jernih saya beli. Oli bekas dicampur parafin dan pakai zat adiktif," jelas tersangka.
Tersangka mengaku, meraup keuntungan sekitar Rp 30.000 sampai Rp 40.000 per karton dengan isi masing-masing 24 botol oli palsu.
Ruruh mengatakan, tersangka mengirim oli bekas tersebut ke wilayah Cirebon sebanyak satu sampai dua kali dalam sepekan.
"Satu kali pengiriman 50 karton, setiap karton berisi 24 botol oli," ujar Ruruh.
Service Advisor Astra Honda Motor Cilacap Fathur Rohman menjelaskan, oli palsu memiliki perbedaan dengan yang asli buatan Astra.
"Tips membedakan yang asli dan palsu, salah satunya dengan barcode di kemasan. Oli asli kalau barcode-nya discan akan diarahkan ke website resmi pembuat oli," jelas Fathur yang dihadirkan saat konferensi pers di Mapolresta Cilacap, Senin (13/1/2025).
Dari segi kemasan, oli asli lebih jelas warna dan tulisannya.
Kompas.com/Daafa Alhaqqy Ilustrasi oli bekas
Pembeli juga dapat melihat dari segel kemasannya. Oli asli ketika dibuka segelnya agak keras, namun kalau oli palsu lebih mudah.
"Kalau dari warna, oli ada yang memakai zat pewarna dan alami. Kalau tidak pakai zat pewarna, oli asli terlihat lebih jernih. Sedangkan oli palsu yang menggunakan zat pewarna biasanya warnanya lebih keruh," kata Fathur.
Tips lain untuk menghindari oli palsu, masyarakat jangan mudah tergiur dengan harga murah. Seperti contohnya oli motor produksi Astra dijual di bengkel resmi dengan harga di atas Rp 59.000 per botol.
Penggunaan oli palsu akan menyebabkan mesin sepeda motor rusak.
Fathur menjelaskan, efek jangka pendek mesin yang menggunakan oli palsu akan cepat panas. Bahkan bisa menyebabkan mesin overheat.
Sedangkan efek jangka panjangnya, dapat merusak komponen mesin akibat keausan.
"Oli palsu dapat menyebabkan mesin cepat panas, jangka panjangnya akan merusak komponen mesin," jelas Fathur.