9 Jalan Rawan Kecelakaan dan Kemacetan di Salatiga, Mana Saja?
SALATIGA, KOMPAS.com - Sembilan ruas jalan di Kota Salatiga masuk kategori rawan kecelakaan. Karenanya Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani meminta para pengendara, terutama pemudik dan wisatawan musim libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, untuk meningkatkan kewaspadaan.
Yasip mengatakan, ruas jalan yang rawan kecelakaan adalah Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga di simpang empat Kumpulrejo, Jalan Soekarno-Hatta (Damatex dan Pamor), Jalan Fatmawati (tikungan Dliko), Jalan Pattimura (tikungan Watu Rumpuk), Jalan Hasanudin (tikungan Salib Putih), dan Jalan Tingkir-Barukan.
"Kemudian Jalan Osamaliki area Kalinongko-Palang-RSUD-SMUK 1, dan Jalan Imam Bonjol, tepatnya tikungan SPBU dan tanjakan Banyuputih," kata Yasip saat konferensi pers di Rumah Makan Joglo Rini, Rabu (18/12/2024).
"Kami telah berkoordinasi dan bekerjasama dengan Polres Salatiga, termasuk Dinas Perhubungan, untuk melakukan pengamanan di ruas jalan yang masuk kategori rawan kecelakaan tersebut," kata Yasip.
shutterstock ILUSTRASI kecelakaan.
Selain ruas jalan rawan kecelakaan, lanjutnya, juga perlu diantisipasi potensi kemacetan yang terjadi. Di antaranya di Jalan Hasanudin, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Diponegoro, Jalan Pemuda, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Buksuling, dan Jalan Sukowati.
"Kemudian Jalan Barukan-Tingkir dan Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga pada simpang empat Kecandran," ungkapnya.
Menurut Yasip, untuk daerah rawan kemacetan akan diberlakukan rekayasa lalu lintas dengan koordinasi dari Polres Salatiga.
"Tentu tergantung situasi di lapangan untuk mengurai kemacetan, bisa dengan buka-tutup jalan," paparnya.
Menyinggung soal pengendalian inflasi, menurut Yasip telah dilakukan sejumlah langkah. Di antaranya menggelar operasi pasar beras bersama Bulog dan pasar murah sembako.
"Ada komoditi yang mengalami kenaikan harga, di antaranya cabe. Pemkot Salatiga sudah berkoordinasi dengan sejumlah distributor cabe untuk memastikan pasokan ke Salatiga aman," paparnya.
Selain itu, Pemkot Salatiga juga memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada 4 orang distributor cabe dan bawang merah untuk menekan harga.
"Langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk menstabilkan harga dua komoditas tersebut dan mengendalikan inflasi serta memberikan dampak ke pertumbuhan ekonomi," kata Yasip.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Kusumo Aji menjamin stok gas elpiji 3 kilogram (Kg) bersubsidi selama Natal hingga tahun baru aman.
"Kuota gas elpiji 3 kilogram di Kota Salatiga selama 2024 sebanyak 9.783 metrik ton, sedangkan rata-rata realisasi penyaluran setiap bulan sebanyak 269.998 tabung, sehingga kuota gas elpiji 3 kilogram pada Desember ini masih 291.024 tabung," ujarnya.