9 Mitos dan Legenda Natal yang Belum Banyak Diketahui

9 Mitos dan Legenda Natal yang Belum Banyak Diketahui

Ada sejumlah mitos dan legenda yang berkaitan dengan perayaan Natal dari berbagai negara di seluruh dunia. Mitos dan legenda Natal ini bisa jadi masih belum banyak diketahui bagaimana asal usul dan seperti apa maknanya.

Menghimpun informasi dari laman History, BBC, dan Time Out, berikut ini daftar mitos dan legenda Natal yang bisa jadi masih belum banyak yang mengetahuinya

Krampus adalah makhluk fiksi menyerupai kambing setan antropomorfik yang menghukum anak-anak nakal. Dia merobek kuncir anak perempuan, memukuli anak-anak dengan ranting pohon birch dan sering membawa keranjang di punggungnya agar dia dapat membawa anak yang dia pilih dan memakannya untuk makan malam Natal. Legenda Krampus ini berasal dari daerah Jerman, Austria, dan Eropa tengah.

Karakoncolos umumnya digambarkan sebagai persilangan antara Iblis dan Sasquatch. Di Turki, dia akan berdiri di sudut-sudut jalan pada malam musim dingin untuk membuat teka-teki bagi orang yang lewat. Di tempat lain, Karakoncolos akan menyamarkan suara mereka untuk berpura-pura menjadi teman atau kerabat. Di Siberia, makhluk ini lebih suka melompat ke punggung korban dan menggunakannya.

Menurut legenda di Yunani, Kallikantzaroi digambarkan sebagai sosok sekelompok iblis yang dikatakan menghabiskan tahun di bawah tanah menggergaji pohon kehidupan yang melintasi Bumi. Setelah di atas tanah, mereka menyebabkan kenakalan dan kekacauan, bahkan berusaha mencuri setiap anak yang lahir selama 12 hari Natal dan mengubahnya menjadi sesama Kallikantzaroi.

Legenda ini terkenal di Norwegia dan Swedia. Beberapa abad lalu Norwegia merayakan Lucia (atau Lussi) setiap malam sebelum 13 Desember, ketika roh jahat dan iblis bangkit untuk berkeliaran di Bumi. Anak-anak harus menjadi baik dan orang dewasa menangkal kejahatan dengan melindungi rumah mereka dengan tanda salib. Lussi digambarkan sebagai iblis mengerikan dengan kekuatan tirani.

Dalam tradisi pra-Kristen, Perchta adalah Dewi Alpen yang hari perayaannya bertepatan dengan Malam Kedua Belas. Setelah agama-agama pra-Kristen tergeser, ia malah menjadi penyihir iblis yang menguntit desa-desa, menghukum siapa pun yang berani membuatnya marah. Kadang-kadang ia tampil sebagai wanita tua yang nakal dan acak-acakan.

Legenda 13 Yule Lad di Islandia. Mereka adalah Troll berpenampilan seperti kurcaci yang mengunjungi rumah-rumah antara tanggal 12 dan 24 Desember, dengan satu Yule Lad setiap harinya, untuk menjahili setiap rumah tangga dengan bentuk kejahilannya yang unik.

Masih dari Islandia, para Yule Lad diceritakan juga memiliki seekor kucing peliharaan, yang mungkin merupakan makhluk yang paling menakutkan di antara semuanya. Nama kucingnya adalah Jólakötturinn, digambarkan sebagai seekor binatang buas yang sangat besar dengan kumis seperti pisau cukur, mata yang berkobar-kobar, dan cakar yang mengerikan, yang memangsa anak kecil yang tidak mendapatkan pakaian baru pada Hari Natal.

Kisah penjahat Natal bernama Hans Trapp, adalah anti-Santa yang paling menakutkan. Legenda mengatakan dia menyembah setan dan dikucilkan dari Gereja Katolik, kemudian diasingkan ke hutan di mana dia menyamar sebagai orang-orangan sawah untuk memangsa anak-anak. Hingga hari ini, beberapa orang tua di timur laut Prancis masih menyebut namanya agar anak-anak menghabiskan kubis brussel mereka.

Lebih dari 13 juta peri telah "diadopsi" sejak tahun 2005 ketika Carol Aebersold dan putrinya, Chanda Bell, menerbitkan buku Elf on the Shelf Sebuah Tradisi Natal yang dilengkapi dengan mainan. Media sosial bahkan telah menginspirasi beberapa orang tua untuk membuat skenario yang rumit untuk para peri.

Simak juga Video Gibran Ucapkan Selamat Natal Semoga Kedamaian Senantiasa Menyertai Kita

[Gambas Video 20detik]

Sumber