9 Sekolah Jadi Pengungsian, Pemkab Flores Timur Kekurangan Tenda Belajar
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, NTT mencatat, ada sembilan sekolah di wilayah itu yang dijadikan tempat pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Sembilan sekolah itu tersebar di sejumlah desa, yakni Konga, Bokang, Kobasoma, Ile Gerong, Lewolaga, dan Eputobi.
“Sembilan sekolah ini ada yang SD, SMP, dan SMA. Ada satu PAUD di Desa Kobasoma,” ujar Kadis PKO Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda, Jumat (15/11/2024).
Menurut Felix, siswa yang sekolahnya dijadikan tempat pengungsian maupun yang terdampak langsung erupsi, tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).
Proses pembelajaran telah dimulai sejak Jumat (8/11/2024). KBM berlangsung di rumah guru dan tenda yang ada di posko pengungsian. Hanya saja, saat ini Pemkab masih mengalami kekurangan tenda belajar.
“Memang sampai saat ini kami masih kekurangan tenda. Untuk di posko Konga sampai sekarang untuk SMP belum punya tenda belajar,” ujar dia.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto mengatakan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menambah jumlah tenda sekolah darurat untuk siswa korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
"Kami dapat informasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, akan ada bantuan 15 unit tenda ruang kelas darurat. Tadi ada empat tenda akan ditambah 15 unit tenda," ujar Andriko.
Andriko mengungkapkan, selain tenda belajar, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga menyalurkan sejumlah bantuan lain.
Di antaranya, 1.800 paket belajar siswa, 3.464 eksemplar buku bacaan, dan 500 paket family kids.
"Ada juga bantuan dana pendidikan dalam situasi darurat," ucap dia.