Ada 16 TPS di Palangka Raya yang Rawan Terdampak Banjir, Ini Lokasinya

Ada 16 TPS di Palangka Raya yang Rawan Terdampak Banjir, Ini Lokasinya

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Palangka Raya telah mengidentifikasi lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang rawan terjadi banjir.

Pengidentifikasian ini dilakukan untuk mengantisipasi dampak bencana banjir dari curah hujan yang tinggi belakangan ini.

Ketua KPU Kota Palangka Raya, Joko Anggoro menyebutkan, terdapat 16 TPS rawan terdampak bencana banjir, masing-masing tersebar di dua kompleks dan empat kelurahan.

Untuk TPS di wilayah kompleks rawan banjir, terdapat delapan TPS yang berada di Kompleks Mendawai dan dua TPS di Kompleks Flamboyan Bawah.

“Kalau Kompleks Mendawai kan memang lokasinya padat penduduk dan termasuk di pinggir Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan, demikian juga untuk Kompleks Flamboyan Bawah,” beber Joko kepada wartawan dalam sebuah kegiatan di Kota Palangka Raya, Jumat (15/11/2024) petang.

Kedua kompleks tersebut merupakan daerah yang rawan banjir. Tak hanya akibat curah hujan yang tinggi, genangan banjir juga bisa diperparah oleh luapan Sungai Kahayan, mengingat posisinya yang berada di bantaran sungai.

Sementara rincian untuk TPS rawan banjir di wilayah kelurahan, terdapat dua TPS di Kelurahan Marang, dua di Tumbang Rungan, satu di Danau Tundai, dan satu di Kameloh Baru.

“Lokasi-lokasi itu kami data rawan banjir karena empat tahun lalu juga terjadi banjir di hampir seluruh TPS-nya ketika pemilihan dilakukan, sehingga upaya antisipasi diperkuat,” jelas dia.

Menyikapi potensi banjir di belasan TPS tersebut, pihaknya sudah menyiapkan opsi lokasi TPS alternatif.

Pihaknya sudah mengambil langkah mitigasi apabila banjir terjadi, seperti membangun TPS di dataran tinggi, mempertimbangkan jarak dengan pemilih pada TPS yang terendam banjir tadi.

“Kalau berkaca dari banjir yang naik empat tahun lalu hampir semua (TPS rawan) terendam. Beberapa TPS di sana tentu akan terendam. Apa yang kami lakukan adalah menyiapkan opsi alternatif TPS yang akan dibangun di wilayah atas (dataran tinggi),” jelas dia.

Lokasi TPS alternatif itu disiapkan di titik-titik lokasi yang masih dekat dengan lokasi permukiman terdampak banjir, cuman tidak turut terdampak banjir.

“Di bangunan sekolah atau pertokoan, kami siapkan TPS di sana supaya masyarakat tetap bisa menggunakan hak pilihnya.”

Dia memastikan agar proses pilkada tetap dapat berjalan meskipun dihadapkan dengan potensi bencana banjir tahunan seperti saat ini.

Sumber