Ada 2 Fenomena Hujan Meteor di November 2024, Kapan Waktunya?
Akan ada dua fenomena hujan meteor yang terjadi di bulan November 2024. Keduanya adalah hujan meteor Taurid yang diperkirakan berlangsung di awal bulan, dan hujan meteor Leonid yang diperkirakan berlangsung di pertengahan bulan.
Menurut laporan ‘Fenomena Astronomi 2024’ yang dilansir BRIN, fenomena hujan meteor yang pertama adalah hujan meteor Taurids pada 4-5 November 2024. Setelah itu akan terjadi fenomena hujan meteor Leonids pada 17-18 November 2024.
Untuk diketahui, hujan meteor sendiri merupakan fenomena astronomi yang terjadi ketika objek langit meteoroid terbakar saat memasuki atmosfer Bumi. Objek tersebut dapat berasal dari sisa komet atau asteroid yang yang juga mengorbit Matahari.
Fenomena hujan meteor Taurid selatan diprakirakan berlangsung puncaknya pada Selasa-Rabu, 4-5 November 2024. Mengutip dari LAPAN BRIN, Taurid adalah hujan meteor kecil yang berlangsung lama dan hanya menghasilkan sekitar 5-10 meteor per jam. Hujan meteor Taurid muncul setiap tahun dengan perkiraan waktu kejadian antara September hingga Desember.
Untuk intensitas hujan meteor Taurid selatan pada saat puncaknya diperkirakan akan terjadi 6,3 sampai 6,9 meteor per jam. Sedangkan untuk intensitas hujan meteor Taurid utara pada saat puncaknya diperkirakan akan terjadi 4,2 sampai 4,8 meteor per jam. Hujan meteor Taurid utara diprakirakan berlangsung puncaknya pada Selasa-Rabu, 12-13 November 2024
Pada Minggu-Senin, 17-18 November 2024 diprakirakan akan berlangsung fenomena hujan meteor Leonids. Mengutip dari Edukasi Sains Antariksa LAPAN, titik radian Leonid terletak di konstelasi Leo yang dapat disaksikan sekitar tengah malam. Biasanya, hujan meteor Leonid muncul antara awal hingga pertengahan bulan November setiap tahunnya.
Mengutip dari NASA, Leonid yang mencapai puncaknya pada pertengahan November setiap tahun, dianggap sebagai hujan meteor besar meskipun laju meteor sering kali hanya sekitar 15 meteor per jam. Leonid adalah meteor yang terang dan juga berwarna-warni. Leonid juga cepat, yakni bergerak dengan kecepatan 44 mil (71 kilometer) per detik, dan dianggap sebagai salah satu meteor tercepat.
Pengamatan hujan meteor bisa dilakukan dengan cara mencari tempat yang gelap (bebas polusi cahaya) dan berpandangan luas (tidak ada bangunan tinggi). Jika bisa berdiri di bawah radian di belahan manapun maka hujan meteor terlihat lebih banyak.
Pengamat juga tidak memerlukan peralatan atau keahlian khusus untuk melihat fenomena hujan meteor. Yang diperlukan hanyalah langit malam yang cerah, dan dibantu dengan informasi pengukur kondisi jarak pandang untuk melihat hujan meteor.
Simak Video Hujan Meteor Pertama Akibat Manusia Mungkin Terjadi gegara NASA
[Gambas Video 20detik]