Ada 4 Ekskavator di Dekat Pagar Misterius Laut Bekasi, Ternyata Keruk Tanah untuk Alur Pelabuhan

Ada 4 Ekskavator di Dekat Pagar Misterius Laut Bekasi, Ternyata Keruk Tanah untuk Alur Pelabuhan

 

BEKASI, KOMPAS.com - Empat ekskavator berdiri tak jauh dari pagar laut yang disebut-sebut misterius di perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (14/1/2025).

Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Muara Ciasem pada Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat, Ahman Kurniawan mengatakan, ekskavator tersebut tengah melakukan pengerukan tanah perairan Kampung Paljaya untuk membangun alur pelabuhan. 

Persiapan pembangunan alur pelabuhan itu juga meliputi pemasangan pagar yang terbuat dari bambu di perairan tersebut. 

"Jadi metodenya, kan alur itu kita speknya, kedalamannya harus lima meter, alur itu ya," kata Ahman saat meninjau keberadaan deretan pancangan bambu di Kampung Paljaya, Selasa (14/1/2025).

Ahman menjelaskan, tanah di perairan tersebut dikeruk sedalam lima meter lantaran alur pelabuhan di Kampung Paljaya diproyeksikan menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal besar.

"Karena kita untuk kapal di bawah 30 GT (Gross Tonnage), kalau di atas 30 GT harus lebih dalam lagi. Jadi kedalamannya lima meter," ungkap dia.

Ahman bilang, kedalaman pengerukan di area alur pelabuhan saat ini baru mencapai 1,5-2 meter.

Untuk itu, empat ekskavator tersebut terus melakukan penggalian tanah laut hingga sekitar tiga meter lagi.

"Nanti kita perdalam lagi tiga meter, nah hasilnya kita memanfaatkan untuk tanggul, tanggul alur, yang kiri-kanan. Kenapa harus ada tanggul? Karena itu sebagai batas pemisah nanti antara alur dengan tanah milik perusahaan," imbuh dia.

Diberitakan, keberadaan pagar misterius di perairan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dipertanyakan nelayan setempat.

Nelayan tak mengetahui pasti tujuan pemasangan ribuan batang bambu tersebut sejak dibangun enam bulan belakangan.

"Kita bertanya-tanya, dan apakah sudah mendapatkan izin atau belum," ujar seorang nelayan setempat, Tayum kepada Kompas.com, Senin (13/1/2025).

Adapun keberadaan pagar bambu di perairan utara Bekasi itu membentuk struktur layaknya sebuah tanggul.

Pihak Pemprov Jawa Barat menyebut deretan bambu itu milik PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN).

Kedua perusahaan swasta ini tengah mengerjakan alur pelabuhan dengan bahan dasar ribuan batang bambu, hasil kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat.

Sumber