Ada Aktivitas Kuli Bangunan di Proyek Metro Stater Depok yang Mangkrak 6 Tahun
DEPOK, KOMPAS.com - Terlihat adanya aktivitas di area proyek Metro Stater Depok di Jalan Margonda Raya, Rabu (18/12/2024) siang.
Pengamatan Kompas.com di lokasi, sedikitnya tiga kuli bergantian memikul material bangunan di area proyek yang mangkrak selama enam tahun itu.
Ketiganya mengenakan kaus dan celana selutut. Meski sadar ada yang memperhatikan, tiga kuli bangunan tersebut tampak tidak acuh.
Sambil memikul material bangunan, ketiganya berlalu lalang menuju salah satu sisi lahan atau ke area belakang gedung bertuliskan “Metro Stater Office Gallery”.
Saat dikonfirmasi, salah seorang petugas keamanan lahan yang enggan disebutkan identitasnya menuturkan, pengerjaan proyek di lahan tersebut masih berlangsung. Katanya, tengah dilakukan pembangunan pusat perbelanjaan.
Namun, saat ditanya keberadaan pihak pengelola lahan atau PT Andyka Investa, ia enggan menjawab.
“Pengelolanya masih ada, tapi dia sekarang lagi di kantor pusat kan,” ucap sang petugas keamanan di lokasi, Rabu.
Perlu diketahui, wacana pembangunan Metro Stater Depok pertama kali muncul pada masa kepemimpinan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail pada 2013.
Proyek ini dimulai dengan menutup dan memindahkan terminal Kota Depok ke area belakang pada Agustus 2018.
Secara umum, proyek ini akan menyatukan Terminal Depok dengan stasiun dan pusat perbelanjaan termasuk tempat makan, toko buku, dan apartemen. Tak hanya itu, proyek ini juga merencanakan penyediaan ruang-ruang untuk usaha kecil dan menengah (UMKM).
Tujuannya, memberikan kemudahan bagi masyarakat umum dalam mengakses moda angkutan umum dan berbisnis.
Grand design Metro Stater adalah bangunan bertingkat, yang di dalamnya ada pusat perbelanjaan modern dengan terminal di bagian bawahnya.