Ada Informasi Oknum Kiai di Nganjuk Diduga Cabuli Santriwati, Kades Kumpulkan Warga

Ada Informasi Oknum Kiai di Nganjuk Diduga Cabuli Santriwati, Kades Kumpulkan Warga

NGANJUK, KOMPAS.com – Oknum kiai di Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, berinisial MA diduga mencabuli santriwatinya.

Kini, kasus tersebut viral di media sosial Facebook.

Bahkan, foto MA dan istrinya disebar di salah satu grup Facebook yang mayoritas beranggotakan warga Ngronggot.

Flyer tersebut juga disertai narasi yang memaparkan perbuatan oknum kiai tersebut.

Dalam narasi tersebut juga disebutkan bahwa korban berjumlah dua orang dan merupakan kakak beradik.

Sang kakak baru lulus sekolah dasar (SD), sedangkan si adik baru menginjak kelas 3 SD.

Kepala Desa Cengkok Ahmad Kamsuri tak menampik adanya kasus viral tersebut.

“Saya baru dapat laporan siang tadi,” ujar Kamsuri saat dikonfirmasi Kompas.com via sambungan telepon, Selasa (14/1/2025).

Menindaklanjuti kasus viral tersebut, kata Kamsuri, warga lantas dikumpulkan di Balai Desa Cengkok untuk mengumpulkan informasi yang lebih detail mengenai kasus tersebut.

“Baru sore ini warga (dikumpulkan). Makanya saya informasi yang lebih detail seperti apa belum tahu. Saya mau cari informasi dulu,” katanya. 

Berdasarkan informasi yang diterima Kamsuri, kasus ini sebenarnya telah berlangsung lama, tetapi dipendam oleh korban.

“Sebenarnya masalah ini dulunya itu dipendam (oleh korban). Saya sendiri kan baru dapat laporan siang tadi,” kata Kamsuri.

Menurut Kamsuri, kasus ini baru terkuak setelah salah satu korban bercerita ke keluarganya pada 20 Desember 2024 lalu.

Kasus dugaan pencabulan ini lantas menjadi perbincangan warga.

“Kalau menurut laporan korban (kejadiannya) sudah lama, bertahun-tahun. Cuma anaknya itu baru melaporkan tanggal 20 Desember (2024),” ujarnya. 

Sementara itu, anggota Badan Permusyawaratan Desa Cengkok, Andik Haryanto menyebut bahwa terduga pelaku berinisial MA merupakan salah satu ustaz di pondok pesantren yang ada di Kecamatan Prambon.

“Dengar-dengar (MA) ngajar di pondok, jadi imam masjid dan ngajar TPA-TPQ,” ucap Andik.

Sementara itu, Kapolsek Ngronggot AKP Darminto menyebut bahwa kasus dugaan pencabulan santriwati ini belum dilaporkan ke polisi.

“Belum ada laporan ke Polsek (Ngronggot),” ucap Darminto.

Kendati demikian, kata Darminto, pihaknya tetap menindaklanjuti kasus tersebut dengan memintai keterangan ke keluarga korban.

“Ini anggota (Polsek Ngronggot) merapat ke korban untuk konfirmasi kasus yang dimaksud,” ujar dia. 

Sumber