Ada Laporan Tak Utuh Polisi Piket ke Kapolsek Cinangka soal Pendampingan Bos Rental Mobil

Ada Laporan Tak Utuh Polisi Piket ke Kapolsek Cinangka soal Pendampingan Bos Rental Mobil

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengungkapkan, ada laporan yang tidak utuh dari polisi piket kepada Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan saat tim bos rental mobil bernama Ilyas Abdurrahman (48) meminta pendampingan ke Polsek Cinangka untuk mengejar pelaku penggelapan mobil yang disewakan Ilyas. 

Laporan ini disampaikan anggota piket Polsek Cinangka ke Kapolsek Cinangka usai meminta petunjuk kepada Asep melalui sambungan telepon, setelah tim Ilyas meminta pendampingan pengejaran mobil yang saat itu dibawa kabur.

"Pada saat melaporkan kepada Kapolseknya, Bripka Deri ini tidak utuh melaporkannya. Seharusnya, ini adalah terkait dengan rental penyewaan kendaraan yang diduga akan digelapkan. Tapi, dilaporkannya leasing kepada Kapolseknya,” kata Suyudi dalam jumpa pers, Senin (6/1/2025), dikutip dari siaran langsung Kompas.com.

 “Sehingga Kapolsek ini menyampaikan, kalau memang leasing, harus ada surat dari leasing dan sebagainya, diminta dokumen,” ujar Suyudi melanjutkan.

Sementara itu, sebelum anggota piket meminta petunjuk kepada Asep, tim Ilyas sudah menyertakan barang bukti berupa BPKB, STNK, hingga kunci cadangan kendaraan.

“Jadi seharusnya memang anggota kami itu melakukan pendampingan. Tapi tidak dilakukan pendampingan karena anggota merasa kekuatannya sedikit. Jadi tidak berimbang sehingga tidak melakukan pendampingan,” tegas dia.

Adapun sedianya anggota piket Polsek Cinangka bisa meminta tambahan dukungan anggota ke Polres Cilegon jika merasa kekurangan anggota untuk pendampingan.

Diberitakan sebelumnya, tragedi penembakan yang mengakibatkan hilangnya nyawa terjadi di rest area Kilometer (Km) 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta pada Kamis, 2 Januari 2024, pukul 04.30 WIB.

Peristiwa ini menewaskan Ilyas Abdurrahman (48), seorang bos rental mobil yang terkena luka tembak di dada dan tangan.

Sementara itu, Ramli Abu Bakar (59), anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI), mengalami luka tembak serius yang menembus perut.

Meski keduanya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja, hanya Ramli yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta setelah dirujuk dari RSUD Balaraja.

Sampai saat ini, terungkap bahwa lima pelaku terlibat dalam penembakan ini, terdiri dari dua orang sipil dan tiga anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).

Sumber