Ada Natal Nasional 2024, Warga Diimbau Hindari Kepadatan Lalin di Sekitar GBK
JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebutkan bahwa rekayasa lalu lintas dilakukan secara situasional di kawasan sekitar Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, selama Perayaan Natal Nasional 2024 pada Sabtu (28/12/2024).
"Rekayasa lalu lintas situasional. Melihat ekskalasi di lapangan," ujar Susatyo kepada Kompas.com, Sabtu.
Dia menjelaskan bahwa rekayasa ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas selama kegiatan berlangsung.
Oleh sebab itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk mencari alternatif jalan lain agar tidak terjebak macet di wilayah GBK.
"Diharapkan warga yang akan lewat sekitar GBK agar mencari alternatif lainnya untuk menghindari kepadatan kendaraan," kata dia.
Selain itu, ada 1.418 personel gabungan, yaitu Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat, TNI, serta instansi terkait dari Pemprov DKI Jakarta, yang dikerahkan untuk mengamankan Perayaan Natal Nasional 2024.
Ribuan personel itu dibagi dalam tiga ring, yaitu Ring I yang difokuskan untuk tamu VIP, Ring II mencakup sekitaran lokasi Hall Basket, pintu lobby A, B, C, dan Main Gate.
Sedangkan Ring III berada di pintu 8 keluar JCC, pintu 10 depan TVRI, serta sekitaran Indonesia Arena.
Dia menjelaskan bahwa dalam sistem pengamanannya, pihaknya akan menggunakan tindakan pre-emptif, yaitu dengan pendekatan kepada masyarakat agar kegiatan berlangsung aman dan nyaman.
"Personel yang terlibat pengamanan tidak membawa senjata api," kata dia.
Diketahui, acara Natal Nasional diperkirakan akan dihadiri oleh 12.000 orang.
Ketua Panitia Natal Nasional 2024, Thomas Djiwandono, mengatakan bahwa perayaan Natal nasional kali ini mengusung tema "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem".
Hal ini merujuk pada ayat Alkitab Lukas 2 15.
Thomas menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih karena memiliki nilai-nilai reflektif yang erat kaitannya dengan pengharapan, kesederhanaan, serta kedamaian dan kesejahteraan.
"Kita diajak merenungkan kesederhanaan melalui simbol lampin kandang domba. Ada gembala, ada raja, bahkan yang suci, semuanya hadir dalam kesederhanaan," ujar Thomas dalam konferensi pers di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Senin (23/12/2024).