Ada Pertimbangan agar Susu Cair Gantikan Susu Kemasan dalam Program Makan Bergizi Gratis
MAGELANG, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan susu cair sebagai alternatif pengganti susu kemasan dalam menu program makan bergizi gratis.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, alternatif ini mempertimbangkan susu menjadi salah satu komponen menu yang paling mahal dalam program tersebut.
"Jadi, kita perlu berpikir alternatif lain selain susu yang susu kemasan itu. Mungkin dengan menggunakan susu cair," kata Prasetyo di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Minggu (27/10/2024).
"Itu kan susu salah satu komponen yang paling mahal di dalam komponen makan bergizi ini," ucap dia.
Ia menyampaikan, pertimbangan ini menjadi salah satu catatan setelah uji coba program makan bergizi gratis dilakukan selama berbulan-bulan di beberapa kota.
"Kami punya tempat uji coba yang sudah berjalan berbulan-bulan. Kurang lebih ada 10 bulan sudah. Jadi evaluasinya pun sudah banyak, terutama masalah menu, kemudian masalah susu," tutur dia.
Lebih lanjut, Prasetyo meminta masyarakat memaklumi jika penyaluran dan penyediaan program makan bergizi gratis belum sempurna.
Sebab, Indonesia baru akan mencoba program makan bergizi gratis, ketika negara lain sudah menerapkan program serupa selama puluhan tahun.
Prasetyo menuturkan, saat ini pemerintah masih terus melakukan uji coba. Ia tidak memungkiri, di tahap-tahap awal, sistemnya belum akan sempurna.
Pada tahap ini pun, jumlah penerima makan bergizi gratis belum mencakup seluruh masyarakat.
"Insya Allah doakan Januari sudah bisa jalan tapi karena keterbatasan fiskal belum bisa semuanya. Jadi kita akan konsentrasi dulu ke daerah-daerah yang misalnya sangat membutuhkan," kata dia.
Program makan bergizi gratis yang menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dipastikan akan dimulai pada 2 Januari 2025.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana sebelumnya mengatakan, ada sejumlah pihak yang dilibatkan untuk menyukseskan program ini, salah satunya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Penerima program bakal diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah dari mulai PAUD sampai SMA negeri dan swasta.
"Jadi (2 Januari 2025). TNI itu salah satu mitra yang bisa membantu kesuksesan program makan bergizi. Salah satu saja, sementara mitra lain juga kan banyak," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).
Dadan menuturkan, TNI sebagai mitra operasional bakal dilibatkan mengingat institusi itu memiliki struktur hingga ke lapisan bawah.
Pelibatan TNI ini pun juga tercermin usai Prabowo melantik Lodewyk Pusung sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, kemarin.
"Sementara yang lain juga akan banyak terlibat terutama koperasi, BUMDes, dan pihak ketiga lainnya," beber Dadan.