Ada Skema Lock-up Saham Bangun Kosambi Sukses (CBDK), Simak Rinciannya

Ada Skema Lock-up Saham Bangun Kosambi Sukses (CBDK), Simak Rinciannya

Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) memiliki ketentuan lock-up untuk pemilik saham CBDK. Simak penjelasaanya.

Mengutip prospektus ringkas Bangun Kosambi Sukses, perseroan menyampaikan setiap pihak yang memperoleh saham Perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah harga IPO dalam jangka waktu 6 bulan sebelum penyampaian pernyataan pendaftaran ke OJK, dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas Efek bersifat ekuitas emiten tersebut sampai dengan 8 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif (lock up period).

"Bahwa dalam jangka waktu 6 bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK, Perseroan tidak melakukan penerbitan saham baru sehingga tidak terdapat pemegang saham Perseroan yang memperoleh saham Perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah harga IPO," tulis Manajemen CBDK dalam prospektusnya.

Dengan demikian, para pemegang saham Perseroan tidak tunduk pada larangan untuk mengalihkan baik sebagian maupun seluruh sahamnya dalam Perseroan sampai dengan 8 bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

Di sisi lain, pengendali CBDK yaitu Susanto Kusumo, Alexander Halim Kusuma, Richard Halim Kusuma dan Hindarto Budiono berkomitmen untuk tidak melepaskan pengendalian atas CBDK sekurang-kurangnya 1 tahun setelah Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan menjadi efektif.

Aguan dan Presiden Prabowo SubiantoPerbesar

Sebagai informasi, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) berecana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan menawarkan harga senilai Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham.

Berdasarkan prospektus, emiten yang bergerak dalam bidang real estat dan aktivitas perusahaan holding ini akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 566,89 juta (566.994.500) saham biasa dengan nominal sebesar Rp20 per saham. Saham tersebut mewakili 10% saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Harga yang ditawarkan adalah sebesar Rp3.000 hingga Rp4.060 per saham. Alhasil dana segar yang berpotensi diraup CBDK adalah maksimal sebesar Rp2,30 triliun.

Adapun, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO Bangun Kosambi Sukses, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan perseroan seluruhnya untuk melakukan penyertaan kepada Afiliasi Perseroan, yaitu PT Industri Pameran Nusantara (PT IPN), dalam bentuk ekuitas.

Dalam hal Perseroan menerima dana Penawaran Umum menggunakan harga minimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 11.271.224 (11,27 juta) saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,9114% dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di dalam IPN setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut.

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai proyek pembangunan gedung untuk tujuan meetings, incentives, conferences, dan exhibitions (”Proyek MICE”).

Namun apabila Perseroan menerima dana Penawaran Umum menggunakan harga maksimum, maka penyertaan dalam bentuk ekuitas sebanyak 15.277.278 saham baru berupa saham seri B yang akan dikeluarkan oleh IPN atau setara dengan 99,9346% dari total modal yang dikeluarkan dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh di dalam IPN setelah peningkatan modal disetor IPN tersebut.

Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan digunakan oleh IPN sebagai tambahan dana untuk membiayai Proyek MICE.

Jika masih terdapat selisih dana penawaran umum setelah Proyek MICE selesai, maka sisa dana tersebut akan digunakan untuk biaya promosi, biaya karyawan, dan operasional lainnya yang menunjang keberlangsungan usaha MICE.

Pemegang saham Bangun Kosambi Sukses sebelum IPO adalah, perusahaan terafiliasi Sugianto Kusuma alias Aguan yakni, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) sebesar 51% saham sementara sisanya dikempit oleh PT Agung Sedayu (AS) sebesar 24,50% saham dan PT Tunas Mekar Jaya (TMS) sebesar 24,50%.

Bangun Kosambi Sukses menunjuk PT Trimegah Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Rencananya, saham CBDK akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 13 Januri 2025 mendatang, dengan masa penawaran awal pada 13-20 Desember 2024. Kemudian masa penawaran umum pada 3 hingga 9 Januari 2025.

Sumber