Ada Wacana TransJ Blok M-Kota Dihapus, PKS Minta Tarif MRT Diturunkan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana untuk menghapus rute TransJakarta Koridor 1 Blok M-Kota karena bersinggungan 100% dengan MRT. PKS DKI Jakarta meminta agar tarif MRT, yang saat ini lebih mahal dari bus TransJ, harus turun.
"Ya, nanti harus kita sesuaikan tarifnya. Kalau rute makin panjang mestinya tarif bisa menjadi lebih ekonomis," ucap anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Taufik Zoelkifli, saat dihubungi, Minggu (12/22/2024).
Diketahui, tarif untuk TransJakarta adalah Rp 3.500 sekali naik. Sedangkan tarif MRT Rute Lebak Bulus-Bundaran HI berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 14.000 tergantung jumlah stasiun yang dilewati.
Selain itu Taufik meminta agar transportasi publik di Jakarta seperti MRT, LRT dan TransJakarta mencari penghasilan lain diluar tiket. Pemasukan itu bisa mengurangi beban operasional dari perusahaan.
"MRT, LRT dan bahkan TransJakarta bisa berkreasi menghasilkan pendapatan non-farebox (non-ticketing) seperti pemasangan iklan di halte-halte, stasiun-stasiun nya atau di badan kereta / bus, baik di eksterior atau interior," ujarnya.
Anggota Komisi B DPRD DKI itu pun menyebut jika ada integrasi tiket antar transportasi publik, maka harga tiket pun akan lebih murah.
"Kalau semua jenis transportasi publik tiketnya di integrasi maka itu akan bisa lebih murah bagi warga," ujarnya.
Taufik pun menyinggung soal sebutan TransJakarta untuk kalangan masyarakat menengah bawah dan MRT untuk kalangan menengah atas. Dia berharap ‘gelar’ itu tak lagi ada di masyarakat.
"Harusnya tidak seperti itu, transportasi publik harus dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, jadi dengan harga khusus harus kita sesuaikan sesuai dengan kemampuan dari masyarakat terendah," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Jakarta berwacana menghapus koridor 1 Blok M-Kota TransJakarta jika MRT Lebak Bulus-Kota sudah tersambung. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo pun menyebut rute TransJakarta koridor 1 itu akan dilakukan rerouting (perubahan rute).
"Koridor Blok M-Kota ini akan dilakukan rerouting, tetapi menunggu setelah selesai pembangunan MRT Fase 2A dan MRT operasional full sampai dengan ke Kota," kata Syafrin kepada wartawan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024).
Ia mengatakan, jika berjalan sesuai rencana, pengubahan rute TransJakarta koridor Blok M-Kota akan dilakukan pada 2029. "Insyaallah nanti itu akan operasional (MRT) kami harapkan tahun 2029," tuturnya.
Syafrin menuturkan, alasan pengubahan rute dilakukan karena koridor Blok M-Kota bersinggungan 100 persen dengan MRT Lebak Bulus-Kota. Ia menerangkan pihaknya memiliki rencana induk transportasi Jakarta sehingga harus ada efisiensi pengelolaan dana PSO (public service obligation), yakni anggaran yang turut menopang moda transportasi publik tersebut.
Bila tidak ada efisiensi, atau bila tidak ada salah satu yang dihapuskan, dana subsidi tersebut nantinya akan menjadi dobel karena ada rute TransJakarta koridor 1 Blok M-Kota dan MRT Lebak Bulus-Kota sekaligus yang harus dibiayai.
"Otomatis layanan MRT itu jadi full Lebak Bulus-Kota sehingga akan ada layanan TransJakarta yang berimpitan 100 persen dengan layanan MRT, yaitu Blok M-Kota," ujarnya.
Simak juga Video ‘TransJ Punya 200 Unit BRT Listrik Baru, Diklaim Setara Tanam 1,5 Juta Pohon’
[Gambas Video 20detik]