Adu Gagasan Benyamin-Pilar dan Ruhama-Shinta di Debat Perdana, Siapa Pikat Warga Tangsel?
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dua pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan dan Ruhama Ben-Shinta Wahyuni, saling adu gagasan pada debat perdana Pilkada Tangsel, Selasa (12/11/2024).
Kedua paslon unjuk gigi menyampaikan berbagai program unggulan masing-masing, mulai dari pengelolaan sampah, penanganan ketimpangan, serta perhatian terhadap anak muda.
Terkait pengelolaan sampah, pasangan nomor urut 1, Benyamin-Pilar, menawarkan solusi berbasis teknologi. Mereka menyoroti rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSA) yang telah digagas dua tahun terakhir.
Benyamin-Pilar optimistis PLTSA di Tangsel dapat segera terealisasi pada 2025, walau prosesnya bakal panjang dan melibatkan berbagai pihak.
Menurut Benyamin-Pilar, edukasi dan penggunaan teknologi sangat penting untuk mengatasi permasalahan sampah di Tangsel yang mencapai 1.000 ton per hari.
Sementara, Ruhama-Shinta mengusulkan peningkatan pendidikan masyarakat tentang 3R, yaitu reduce, reuse, recycle.
Menurut paslon nomor urut 2 ini, kesadaran warga akan pengelolaan sampah harus diperkenalkan sejak usia sekolah.
Mereka juga mengkritik lambatnya penanganan sampah di Tangsel dan menekankan perlunya peningkatan infrastruktur untuk menampung dan mengelola sampah.
"Insinerator ini harus dilihat. Kalau sekarang ini terjadi emisi gas buangnya berbahaya. Maka ini harus dicari teknologi yang lebih baik," kata Ruhama.
Isu ketimpangan sosial di Tangsel juga menjadi pembahasan dalam debat. Terkait ini, Ruhama-Shinta mengusulkan program "Tangsel Sejahtera" yang mencakup bantuan pangan, BPJS gratis, dan peningkatan daya beli warga melalui pelatihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selain itu, jika menang Pilkada Tangsel, pasangan ini berjanji memperketat verifikasi data kependudukan untuk memastikan bantuan sosial tepat sasaran.
Sementara, Benyamin-Pilar menyatakan perlunya pembaruan data kemiskinan secara berkala dan bekerja sama dengan pemerintah pusat.
Benyamin menyebut, dirinya akan memanfaatkan APBD sebagai pendorong investasi dan pengungkit daya beli masyarakat Tangsel.
"Kami juga memberikan kesempatan bagi sektor swasta untuk berinvestasi walaupun sangat terbatas, Insya Allah Benyamin-Pilar akan mendorong terus kemajuan masyarakat di Tangsel," kata Benyamin.
Selain itu, Benyamin-Pilar berjanji menambah pusat-pusat kreativitas dan perpustakaan digital di Tangsel. Tujuannya, agar anak muda Tangsel memiliki ruang untuk berkembang.
Benyamin bilang, program ini sudah berjalan selama dia dan Pilar menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota Tangsel, sehingga upaya ini tinggal dilanjutkan.
Tak jauh berbeda, Ruhama-Shinta menekankan pentingnya menyediakan tempat khusus bagi anak muda untuk menyalurkan bakat mereka.
Misalnya, ruang-ruang olahraga dan seni yang dapat diakses secara gratis. Menurut keduanya, Tangsel masih kekurangan fasilitas tersebut sehingga banyak anak muda yang kesulitan mengembangkan bakat.
"Saya kira ke depan ini bukan hanya wacana saja, tapi kita harus melibatkan mereka," ucap Ruhama.