Adu Rayu Pramono Anung dan Ridwan Kamil di Kepulauan Seribu...

Adu Rayu Pramono Anung dan Ridwan Kamil di Kepulauan Seribu...

JAKARTA, KOMPAS.com - Blusukan ke Kepulauan Seribu melengkapi perjalanan kampanye dua calon gubernur di Pilkada Jakarta, yakni Ridwan Kamil dan Pramono Anung. 

Di sana, mereka mengumbar janji dan beradu rayu demi memikat hati masyarakat pesisir. 

Ridwan Kamil mendatangi Kepulauan Seribu pada Minggu (10/11/2024). Dua hari sebelumnya, Pramono sudah lebih dulu bercengkerama dengan masyarakat di sana. 

RK mengunjungi empat pulau yang berbeda, yakni Pulau Untung Jawa, Pulau Kelapa, Pulau Panggang, dan Pulau Pramuka. 

Sementara Pramono Anung hanya setengahnya, yaitu Pulau Tidung dan Pulau Lancang. Sebab, dia berbagi tugas dengan wakilnya, Rano Karno yang juga mengunjungi Kepulauan Seribu pada hari yang sama.

Lantas, apa saja janji-janji mereka terhadap warga di sana? 

 

Pramono Anung berjanji bakal mendirikan SPBU terapung. Rencana itu mesti terealisasi apabila dirinya terpilih sebagai gubernur Jakarta. Tidak ada lagi perdebatan mengenai hal itu, kata dia.

"Enggak mungkin kepulauan seperti Kepulauan Seribu ini SPBU-nya hanya dipusatkan di salah satu tempat. Harus ada di beberapa titik untuk SPBU apung," kata mantan Seskab itu di Pulau Tidung, Jumat (8/11/2024). 

"Saya sangat setuju dengan usulan yang ada dan sudah waktunya direalisasikan. Tidak perlu diperdebatkan," lanjut dia. 

Sedikit berbeda dengan Pramono Anung, Ridwan Kamil memilih berjanji menyediakan SPBU mini di setiap pulau di Kepulauan Seribu.

Dia sendiri terkejut ihwal harga BBM di Kepulauan Seribu lebih mahal dibandingkan di Jakarta daratan.

RK menyebut, apabila dirinya terpilih jadi gubernur Jakarta, dia bakal mengajak Pertamina untuk merealisasikan janji itu dan membuat harga BBM di Kepulauan Seribu sama dengan di Jakarta daratan.

"Papua saja bisa satu harga, apalagi Kepulauan Seribu. Nanti kami akan lobi Pertamina untuk membuat satu harga di daratan dengan di kepulauan," kata dia saat di Pulau Pramuka, Minggu (10/11/2024). 

KOMPAS.com/FIRDA JANATI Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) saat kampanye di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Minggu (10/11/2024).

 

Kedua cagub itu, beberapa kali sama-sama mendapati permasalahan yang sama di Kepulauan Seribu. Salah satunya adalah lahan pemakaman.

Ridwan Kamil menjanjikan bakal membuat Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Pulau Panjang. Sebab lahan di pulau itu relatif lebih besar dibandingkan pulau lainnya.

"Nanti, kalau jadi gubernur, saya akan memperjuangkan lahan pemakaman di Pulau Panjang. Pulau Panjang ini pulaunya besar, tapi manfaatya sedikit, kalau mubazir temannya setan. Kami akan manfaatkan pulau milik pemerintah Jakarta untuk melayani warga, salah satunya untuk lahan pemakaman," kata RK di Pulau Kelapa.

Sementara Pramono Anung, berjanji bakal membebaskan lahan atau memberikan lahan milik Pemda Jakarta di Pulau Tidung untuk membangun TPU. 

Dia juga menerima curhatan serupa di Pulau Tidung mengenai terbatasnya lahan pemakaman.

"Kalau memang ada tanah yang dimiliki oleh Pemda Jakarta, kami bisa hibahkan untuk itu. Kalo enggak, ya kita harus bebaskan. Pemakaman itu kan urusan yang sangat mendasar kemudian harus terselesaikan. Jadi hal yang saya sampaikan kepada mereka, kalau saya menjadi gubernur, yang saya janjikan salah satunya menyelesaikan urusan pemakaman," kata Pramono di Pulau Tidung. 

KOMPAS.com/RAMA PARAMAHAMSA Pramono Anung saat melakukan dialog dengan warga di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jumat (8/11/2024).

 

Selain SPBU dan lahan pemakaman, kedua cagub itu memiliki cara mereka tersendiri untuk mendekati masyarakat Kepulauan Seribu. Janji-janji tambahan pun terumbar.

Pramono misalnya, menjanjikan bakal memberikan akses air bersih yang lebih mudah kepada masyarakat Pulau Seribu. 

Dia bilang, pipanisasi terlalu mahal. Maka dari itu diperlukan desalinasi air laut.

Selain itu, bagi pulau yang memiliki sumber airnya sendiri, Pramono menyebut hal itu mesti dikelola dengan baik untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.

"Harus ada desalinasi, dan kemudian juga di tempat-tempat seperti ini harus ada penampungan ketika air hujan dan sebagainya. Kebetulan di beberapa pulau ternyata ada sumber air. Nah, yang ada sumber airnya dikelola secara baik. Tetapi yang tidak ada, mulai dipikirkan menggunakan air desalinasi. Dan sekarang teknologinya bukan teknologi yang terlalu advanced lagi," kata dia di Pulau Tidung.

Selain itu, Pramono Anung juga setuju dengan pembangunan pulau sampah di Kepulauan Seribu. Dia menyebut, tidak bisa lagi pengelolaan sampah hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Akan tetapi, Pramono Anung menekankan, TPA di Kepulauan Seribu tidak bersifat open dumping, melainkan juga mesti dikelola menjadi listrik. 

"Kalau itu bisa dijalankan, menurut saya gagasan ini ideal banget," kata dia.

Sementara Ridwan Kamil, memilih menjanjikan layanan transportasi antarpulau. Dia bahkan berjanji bakal menambah armada transportasi agar warga tidak kesulitan lagi dalam mendistribusikan logistik mereka.

Dia bahkan bakal membuat Transjakarta laut untuk itu.

"Saya mendapati curhatan dari banyak warga. Yang utama adalah masalah transportasi, yang jumlah armadanya sedikit. Yang biasa armadanya diurus Dishub, nanti diurusnya oleh Transjakarta. Jadi Transjakarta itu nanti tidak hanya armada bus di aspal, tapi Transjakarta juga punya armada perahu di laut," kata dia di Pulau Panggang.

Sumber