AHY Rakor dengan Sejumlah Menteri, Bahas Tanggul Laut-Normalisasi Sungai
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memimpin rapat koordinasi dengan sejumlah menteri di bawah koordinasinya. Rapat tersebut membicarakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
AHY mengatakan infrastruktur yang dimiliki Indonesia dapat membantu pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Menurut AHY, infrastruktur merupakan tulang punggung negara dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Infrastruktur diharapkan bisa benar-benar menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan membantu terwujudnya pertumbuhan ekonomi 8%," ujar AHY setelah memimpin rapat di kantor Kemenko IPK, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).
Hadir dalam rapat ini Menteri ATR/Kepala BPN Nusron Wahid, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, Menteri Transmigrasi M Iftitah Sulaiman, hingga Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Salah satu hal yang dibahas dalam rapat tersebut adalah pembangunan infrastruktur, yakni tanggul laut raksasa atau giant sea wall di pesisir Jakarta untuk mengatasi masalah land subsidence atau penurunan tanah karena tersedotnya air tanah. AHY mengatakan akan menuntaskan pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 21 kilometer.
"Contohnya 21 kilometer, kita harapkan bisa selain diperkuat tanggul, dilanjutkan dan dituntaskan pembuatan tanggul pantainya, pada saatnya setelah kita mencoba untuk mengurangi dampak land subsidence," ujar AHY.
AHY juga akan mengupayakan untuk menormalisasi 13 sungai di Jakarta dalam mengatasi penyedotan air tanah yang terlalu masif. Hal itu dilakukan untuk mendukung pembangunan tanggul laut raksasa sehingga tidak menimbulkan masalah baru.
"Kita upayakan normalisasi 13 sungai yang di Jakarta itu. Jadi semuanya diperbaiki. Sewerage system-nya juga diperbaiki sehingga pada saatnya ketika memang benar-benar sudah harus dibangun tanggul raksasa, giant sea itu, ini juga sudah dibereskan masalah-masalah lainnya, sehingga tidak menimbulkan masalah baru," tutur AHY.
AHY juga berharap pembangunan tanggul laut ini tidak hanya akan terjadi di Jakarta, tapi juga di daerah lain yang menghadapi ancaman banjir rob. AHY mengatakan akan meninjau wilayah Semarang-Demak hingga ke arah timur pulau Jawa.
"Kita juga tahu bukan hanya Jakarta yang menghadapi ancaman banjir rob atau land subsidence tadi, tapi juga di wilayah Semarang, Jawa Tengah, termasuk Demak ya, kita mau meninjau juga termasuk juga ke arah timur, di utara pulau Jawa secara keseluruhan," tutur AHY.