Airlangga Targetkan Bullion Bank Meluncur Semester I/2025

Airlangga Targetkan Bullion Bank Meluncur Semester I/2025

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana pembentukan bullion bank atau bank emas akan terealisasi pada semester I/2025. 

Hal tersebut dirinya sampaikan usai menghadiri Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 Heading Towards an Inclusive and Sustainable di Hotel Raffles, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

“Ya bullion bank kan sebetulnya dari bylaw, undang-undangnya sudah kita masukkan. Dan kita berharap di tahun depan semester pertama bisa direalisasikan,” ujarnya. 

Bullion bank merupakan amanat yang tercantum dalam Pasal 130 Undang-Undang (UU) No. 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). 

Kegiatan usaha bulion (bullion) merupakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas dalam bentuk simpanan, pembiayaan, perdagangan, penitipan emas, dan/atau kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK). 

Menanggapi pertanyaan soal ada atau tidaknya rencana pembentukan dewan emas nasional untuk bullion bank, Airlangga menegaskan akan fokus terhadap bank dan bukan dewan. 

Hampir dua tahun setalah diundangkan belied tersebut, sinyal pembentukan bank bulion semakin kuat. 

Airlangga menekankan bahwa terdapat potensi nilai tambah produk emas, utamanya dengan berdirinya Kawasan Ekonomi Khusus di Kabupaten Gresik (KEK Gresik) yang fokus ke hilirisasi tembaga dan siap memproduksi 60 ton emas per tahunnya.

Padahal, menurutnya, seluruh stok emas Pegadaian ‘hanya’ 70 ton. Selama ini, kata Airlangga, Indonesia belum bisa menghasilkan produk emas sendiri meski Freeport sudah beroperasi sejak 1967. 

Sebelumnya, Airlangga mengusulkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi bank emas.  

Dia menekankan pentingnya memanfaatkan cadangan emas yang dimiliki negara dengan mengembangkan bullion bank yang nantinya akan fokus dalam perdagangan logam mulia seperti emas dalam bentuk batangan maupun koin.  

“Dulu, stok emas kita hanya ditaruh gudang penyimpanan dan kita hanya mencatat tonasenya saja, tidak nilainya. Bank-bank lain, termasuk di Singapura, menaruh emasnya ke dalam neraca keuangannya," ujar Airlangga dalam acara Indonesia SEZ Forum 2024 di kawasan Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).

Sumber