Ajudan Pemimpin Tertinggi Iran Peringatkan agar Tak Balas Serangan Israel
TEHERAN, KOMPAS.com - Ali Larijani, seorang ajudan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberingatkan agar Iran tidak membalas serangan Israel.
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara di Iran pada bulan lalu sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel 1 Oktober 2024.
Pada 26 Oktober 2024, pesawat tempur Israel menyerang lokasi militer di Iran.
"Israel bermaksud membawa konflik ke Iran. Kita harus bertindak bijak untuk menghindari jebakannya dan tidak bereaksi secara naluriah," kata ajudan atau penasihat pemimpin tertinggi Iran kepada televisi pemerintah Kamis (7/11/2024) malam.
Iran mengatakan telah menembakkan 200 rudal ke Israel pada 1 Oktober sebagai tanggapan atas tewasnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan di Beirut dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat ia berada di Teheran.
Setelah Israel membalas, negara itu memperingatkan Iran agar tidak melakukan serangan balik, tetapi Iran telah berjanji untuk menanggapinya.
"Tindakan dan reaksi kita ditentukan secara strategis, jadi kita harus menghindari tanggapan yang berdasarkan naluri atau emosional serta tetap sepenuhnya rasional," imbuh Larijani, dikutip dari AFP.
Mantan juru bicara parlemen itu juga memuji Nasrallah karena menerima gencatan senjata selama perang Israel-Hizbullah 2006 daripada membuat "keputusan yang emosional".
Sedangkan pada Minggu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan bahwa gencatan senjata potensial antara sekutu Teheran dan Israel dapat memengaruhi tanggapan Iran terhadap serangan Israel.