Akhir Pelarian Nanang “Gimbal” Setelah Bunuh Sandy Permana
JAKARTA, KOMPAS.com - Kejadian tragis terjadi pada pagi hari Minggu, 12 Januari 2025, ketika Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (47) menikam artis Sandy Permana di Perumahan TNI/Polri, Desa Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi.
Seorang saksi yang merupakan tetangga melihat Sandy terkapar di pinggir jalan dan bersimbah darah, tidak jauh dari rumahnya.
Sandy yang dikenal sebagai pemeran Arya Soma dalam sinetron "Mak Lampir" mengalami luka terbuka di bagian leher, dada, dan perut.
Ketika pertama kali ditemukan, Sandy masih bernapas. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit, tetapi sayangnya, nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan.
Investigasi lebih lanjut mengungkapkan Sandy sempat berangkat menuju sebuah danau dengan sepeda motor listriknya.
Di lokasi tersebut, Sandy diduga terlibat perkelahian dengan Nanang Gimbal yang berujung pada penikaman tersebut.
Sandy diketahui sempat duel dengan pelaku hingga akhirnya bersimbah darah akibat tusukan senjata tajam.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi, menyatakan pelaku langsung melarikan diri setelah melakukan aksi kejam tersebut.
"Pelaku dengan sengaja kabur dan bersembunyi untuk menghindari kejaran petugas," jelas Ade Ary saat dikonfirmasi.
Kompas.com/Cynthia Lova Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, Kompol Bambang Askar Sodiq di Polda Metro Jaya, Rabu (14/1/2025).
Dalam upaya untuk mengelabui pihak berwajib, Nanang Gimbal bahkan memotong rambutnya sendiri selama pelariannya.
Ia meminjam gunting dari salah satu warung sembako dengan tujuan untuk menghilangkan ciri-ciri fisik.
"Alasan rambutnya tidak gimbal lagi karena dia potong sendiri untuk hilangkan ciri-ciri," jelas AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Subdit Resmob Polda Metro Jaya dan Sat Reskrim Polres Metro Bekasi menangkap Nanang Gimbal karena diduga telah membunuh Sandy Permana.
Ia ditangkap pada Rabu, 15 Januari 2025, di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 10.45 WIB.
"Penangkapan ini berlangsung berkat informasi masyarakat yang mendukung dalam proses penangkapan pelaku," kata Ade Ary.
Setelah penangkapan, polisi langsung membawa Nanang ke lokasi kejadian untuk mencari barang bukti.
Dari pencarian tersebut, polisi menemukan pisau dapur yang digunakan oleh Nanang untuk membunuh Sandy.
Total terdapat tujuh mobil yang membawa pelaku menuju TKP. Setibanya di lokasi, pelaku langsung dibawa menuju kediamannya.
Sementara beberapa personel polisi mendekati selokan yang tak jauh dari rumah pelaku.
Di lokasi ini, dua anggota polisi langsung mengorek dan meraba air selokan secara perlahan. Personel lain juga terlihat mencari barang bukti dengan pacul.
Setelah 10 menit mencari di selokan, polisi akhirnya menemukan pisau dapur yang digunakan Nanang Gimbal.
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (45), pembunuh artis Sandy Permana, bungkam seribu bahasa saat ia tiba di Polda Metro, Rabu (15/1/2025).
Sekitar pukul 14.00 WIB, Nanang Gimbal dibawa ke Polda Metro Jaya dalam kondisi terikat dan mengenakan jaket biru.
Setibanya di lokasi, dia tampak tidak ingin berkomentar saat wartawan melontarkan berbagai pertanyaan, termasuk pertanyaan tentang penyesalannya.
"Menyesal enggak?" tanya salah satu wartawan.
Tetapi, Nanang hanya terdiam dan berjalan dengan kepala tertunduk.
Nanang kini harus menghadapi dakwaan serius di bawah Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.