Aksi Doa dan Bakar Lilin untuk Wanita yang Dibunuh Oknum TNI AL Digelar di Sorong

Aksi Doa dan Bakar Lilin untuk Wanita yang Dibunuh Oknum TNI AL Digelar di Sorong

SORONG, KOMPAS.com - Keluarga besar Maluku yang berada di Sorong, Papua Barat Daya, menggelar doa bersama dan aksi bakar lilin untuk mengenang tujuh hari meninggalnya Kesya Irene Yola Lestaluhu (20).

Kesya dibunuh oleh oknum TNI Angkatan Laut di Pantai Saoka, Minggu (12/1/2025).

Aksi tersebut berlangsung mulai pukul 19.00 WIT, Sabtu (18/1/2025), di depan Pos Polisi Militer Angkatan Laut Lantamal XIV, Sorong.

Dalam acara tersebut, ibu Kesya, Amina Latale tampak memegang foto putrinya ketika lilin dinyalakan, dan lalu mereka berjajar di sepanjang jalan. Wajah Amina terlihat sedih.

"Bertepatan tujuh malam atas meninggalnya korban, hari ini kita menyalakan lilin dan berdoa bersama almarhum," kata Ketua Persekutuan Pulau Ambon di Sorong, Alosyus Oetono.

Alosyus menegaskan, kasus pembunuhan Kesya akan terus dikawal, mulai dari pemeriksaan di Polres hingga di Pomal, dengan dukungan kuasa hukum yang telah ditunjuk oleh pengurus.

"Kami semua akan menanti proses hukum yang sementara berjalan. Saya mewakili warga Maluku berharap kepada TNI AL agar proses hukum dapat berjalan seadil-adilnya dan pelaku dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya."

"Karena masalah ini bisa terjadi bagi siapa saja, jadi mohon keterbukaan sehingga kepercayaan publik kepada TNI AL bisa terjaga," ujar Alosyus.

Senada dengan itu, Amina meminta agar proses hukum dilakukan secara transparan dan dapat diketahui oleh publik.

"Kita sudah malu, marga kita sudah hancur, di mana-mana foto anak saya sudah tersebar, tetapi pihak pelaku masih ditutupi."

"Saya minta wajah pelaku ini jangan ditutup, tetapi harus terbuka karena foto anak saya sudah viral. Jangan hanya inisial, harus nama lengkap," ungkap Amina.

Amina menambahkan, meskipun ia tidak mengerti tentang hukum, ia merasa ada kejanggalan dalam kematian Kesya.

Ia menyebut, ada tanda memar di wajah dan luka-luka yang menunjukkan kesengajaan, termasuk luka yang berbentuk "love" di bagian belakang. Menurut dia, ini menunjukkan adanya rasa dendam dari pelaku terhadap korban.

"Namun hingga hari ini, alat bukti berupa senjata tajam belum juga ditemukan, sementara kunci mobil bisa ditemukan. Kok alat bukti belum juga ditemukan?" sambung dia.

Sumber