Aksi Presiden Joe Biden Jelang Lengser, Mulai Penyelidikan Semikonduktor China
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joe Biden mengumumkan akan melakukan penyelidikan perdagangan terhadap semikonduktor lama buatan China. Kebijakan strategis ini diambil meski Biden akan mengakhiri jabatannya pada 20 Januari 2025 dan digantikan oleh Donald Trump.
Melansir Reuters, Selasa (24/12/2024) penyelidikan ini berpotensi menambah beban tarif AS terhadap impor chip dari China yang digunakan dalam berbagai barang sehari-hari, seperti mobil, mesin cuci, dan perangkat telekomunikasi.
Perwakilan Dagang AS Katherine Tai menjelaskan bahwa penyelidikan tersebut bertujuan untuk melindungi produsen semikonduktor domestik Amerika dari dampak penumpukan pasokan chip yang didorong oleh kebijakan pemerintah China.
Langkah ini dapat memberi jalan bagi Presiden terpilih Donald Trump, yang akan memulai masa jabatannya pada Januari 2025, untuk melanjutkan ancaman tarif tinggi sebesar 60% pada semikonduktor impor dari China.
Namun, sebelum masa jabatannya berakhir, pemerintahan Biden sudah memutuskan untuk mengenakan tarif 50% pada semikonduktor Tiongkok yang mulai berlaku pada 1 Januari 2025.
Semikonduktor yang dimaksud dalam penyelidikan ini adalah jenis chip lama, yang menggunakan teknologi manufaktur yang lebih tua dan lebih sederhana dibandingkan dengan chip canggih yang digunakan dalam aplikasi kecerdasan buatan atau mikroprosesor.
Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengungkapkan dua pertiga produk di AS yang menggunakan chip mengandung semikonduktor lama buatan China. Bahkan, setengah dari perusahaan AS, termasuk beberapa di sektor pertahanan, tidak mengetahui asal-usul chip yang digunakan.
Menanggapi penyelidikan tersebut, Kementerian Perdagangan China menilai langkah AS ini sebagai tindakan proteksionis yang akan merugikan perusahaan-perusahaan Amerika dan mengganggu rantai pasokan chip global. China menyatakan akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingannya.
Selain itu, penyelidikan ini juga bisa memicu dampak yang lebih luas terhadap ekonomi global dan rantai pasokan teknologi. Jason Oxman, Presiden Information Technology Industry Council (ITIC), mengingatkan bahwa proses ini dapat berimplikasi pada pasar global dan rantai pasokan yang kompleks.
Jason menekankan pentingnya penyelidikan yang objektif dan kolaboratif, mengingat sebagian besar produk elektronik konsumen AS, seperti ponsel pintar dan laptop, masih diimpor dari China.