Aktivis Lingkungan Papua Dikeroyok OTK, Salah Satu Pelaku Mengaku Polisi
MANOKWARI, KOMPAS.com - Aktivis Lingkungan Zulvianto Alias yang juga Koordinator LSM Paham Papua dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal usai keluar dari sebuah kafe di Teluk Bintuni, Papua Barat, Jumat (20/12/2024) dini hari.
Zulvianto dihajar di tiga lokasi berbeda hingga wajahnya lebam dan kepalanya terluka akibat hantaman batu.
Awalnya, pengeroyokan terjadi di sebuah kafe di Teluk Bintuni sekitar pukul 12.00 WIT. Saat itu, dia dan empat orang rekannya hendak pulang.
"Saya diteriaki saat berada di halaman parkir. Pelaku kemudian mengejar dan memukul saat saya mencari aman di halaman belakang kafe," kata Zulvianto Alias kepada wartawan, Jumat (20/12).
Kemudian, ia diminta untuk naik ke motor KLX dengan alasan diantar ke Polres dengan nada memaksa.
"Setelah itu, ada satu orang yang mengaku polisi meminta saya agar naik ke motor KLX hendak dibonceng ke Polres. Di tengah jalan, dibelokan ke lokasi lain, tepatnya di hutan-hutan tanah merah. Saya dihajar di situ sambil diinterogasi," tuturnya.
Lalu di lokasi tersebut, para pelaku meminta korban agar membuka ponsel. Di saat bersamaan, teman korban bernama Roy menelepon.
"Saya dipaksa buka kunci HP, lalu tiba-tiba saya ditelpon oleh teman Roy. Tapi para pelaku meminta saya angkat telepon dan diminta saya sampaikan bahwa sedang di rumah. Namun, saya menjawab telepon Roy sambil meringis kesakitan dan bilang saya di Tanah Merah," tuturnya.
Korban kemudian dibawa lagi ke lokasi lain dan dihajar. Para pelaku memukulnya dengan batu di kepala satu kali dan kayu di belakang dua kali.
"Mereka menginterogasi, bertanya apakah saya mendukung salah satu paslon di Teluk Bintuni, tapi saya menyangkal. Lalu, dipukul lagi oleh pelaku, kemudian mereka pergi meninggalkan saya sendirian di lokasi, sekitar pukul 02.00 dini hari," ucapnya.
Dengan tenaga yang tersisa, korban berjalan menuju jalan utama. Kebetulan ada sebuah motor melintas.
Dia pun meminta tolong dibawa ke rumah sakit dan membuat laporan ke polisi.
"Saya sudah buat laporan polisi di SPKT Polres Bintuni," ucapnya.
Hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com masih menunggu konfirmasi dari pihak kepolisian.