Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki Meningkat, Badan Geologi Perluas Radius Bahaya Erupsi
KOMPAS.com – Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi memperluas radius bahaya erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.
Sebelumnya, radius bahaya ditetapkan 3 kilometer dari pusat erupsi. Kini, radius tersebut diperluas hingga 3,5 kilometer.
Keputusan ini berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki pada periode 23 Oktober-31 Oktober 2024.
Demikian disampaikan Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangannya, Minggu (3/11/2024).
Wafid melaporkan, jenis gempa yang terekam selama periode ini yaitu 35 kali gempa letusan, 20 kali gempa embusan, 75 kali gempa harmonik, satu kali gempa low frekuensi.
Kemudian, 40 kali vulkanik dangkal, 72 kali vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, 46 kali tektonik jauh dan 2 kali getaran banjir.
Secara visual, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami kenaikan, yang sebelumnya rata-rata 100-1000 meter, sekarang rata-rata tinggi kolom erupsi 500-1.000 meter.
Tumpukan material lava pada bagian timur laut pergerakannya sangat lambat. Data citra satelit Sentinel 2 tanggal 29 Oktober 2024 terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah.
Sementara, pengukuran menggunakan drone, tercatat jarak aliran berada di sekitar 4.340 meter dari pusat kawah.
"Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi masih memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan," kata dia.
Selanjutnya, tambah Wafid, gempa-gempa permukaan mengalami peningkatan seperti pada gempa erupsi, embusan dan harmonik.
Gempa vulkanik dalam (Va) dan vulkanik dangkal (Vb) tercatat mengalami kenaikan dari periode sebelumnya sehingga potensi erupsi akan masih terjadi.
Gempa low frekuensi masih terekam pada periode ini mengindikasikan adanya aliran magma menuju permukaan.
Gempa tektonik lokal dan tektonik juga mengalami kenaikan. Gempa tektonik lokal di sekitar gunung itu berpengaruh pada aktivitas Gunung Lewotobi Laki laki.
"Sehingga perlu diwaspadai apabila terjadi peningkatan tiba-tiba pada jumlah tektonik lokal yang akan berpengaruh pada tinggi letusan atau aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki,” ujarnya.
Wafid menambahkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental, menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi. Jadi, radius bahaya perlu diperluas.
"Masyarakat di sekitar dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3,5 kilometer dari pusat erupsi laki serta sektoral 4 kilometer pada arah utara, timur laut dan 5 kilometer pada sektor timur laut,” ujarnya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Dikatakan, hingga saat ini status Gunung Lewotobi Laki-laki masih level III siaga.