Akuisisi Suryamas Dutamakmur (SMDM), BSDE Siapkan Tender Offer Rp202 Miliar
Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) mengumumkan pelaksanaan penawaran tender wajib atas sebanyak-banyaknya 382.016.642 saham, setara dengan 8,01% dari total saham PT Suryamas Dutamakmur Tbk. (SMDM).
Melansir keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/12/2024), manajemen BSDE mengatakan harga penawaran dipatok sebesar Rp531 per saham dengan maksimal dana yang disiapkan sebesar Rp202,85 miliar.
“Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan memiliki ketersediaan dana yang cukup dan sanggup untuk melakukan penyelesaian dan pembayaran penuh dalam penawaran tender wajib ini,” tulis manajemen BSDE.
Entitas Sinar Mas Land diketahui mengambil alih 91,99% saham SMDM dari tangan Top Global Limited (TGL), sebuah perusahaan investasi properti asal Singapura, yang sejatinya masih memiliki afiliasi dengan keluarga Widjaja.
BSDE mengambil alih 4,39 miliar saham SMDM dengan banderol Rp531 per saham. Artinya, perusahaan merogoh kocek Rp2,33 triliun untuk merampungkan aksi itu.
Penawaran tender wajib akan dibuka selama 30 hari dimulai besok, Selasa (17/12/2024) pukul 09.00 WIB. Adapun, penawaran tersebut akan berakhir pada 15 Januari 2025 sampai dengan pukul 15.00 WIB.
“Formulir Penawaran Tender Wajib [FPTW] yang wajib diisi dengan lengkap dan dikembalikan kepada BAE [Biro Administrasi Efek] selambat-lambatnya pada pukul 15.00 WIB, tanggal 15 Januari 2025,” kata manajemen.
Di sisi lain, penawaran tender wajib memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk merealisasikan keuntungan atas investasi di Suryamas Dutamakmur dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar historis.
“Harga penawaran tender wajib sudah termasuk premium sebesar 181,77% di atas harga rata-rata dari harga tertinggi perdagangan harian dalam 90 hari sebelum tanggal pengumuman pengambilalihan yaitu sebesar Rp188,45 per saham.”
Manajemen BSDE menyebutkan bahwa perseroan tidak memiliki rencana untuk melikuidasi SMDM, menghapus pencatatan saham perusahaan di BEI, melakukan go private, serta tidak mengubah kebijakan kepegawaian bagi karyawan.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya menjelaskan akuisisi mayoritas saham SMDM bertujuan menambah cadangan lahan. Hal itu diharapkan berkontribusi positif dalam pengembangan proyek BSDE secara jangka panjang.
“Pertimbangan perseroan adalah cadangan lahan yang dimiliki oleh SMDM masih luas, sehingga potensi pengembangan masih tinggi, lokasi strategis dekat akses jalan tol, dan diversifikasi geografis bagi perseroan,” kata Hermawan.
Berdasarkan proyeksi manajemen, secara umum rencana transaksi bakal meningkatkan total pendapatan hingga laba bersih BSDE. Pengambilalihan juga diyakini meningkatkan aset, ekuitas, dan kas dari aktivitas operasi perseroan.