Albania Blokir TikTok Selama Tahun 2025
Perdana Menteri Albania Edi Rama mengumumkan bahwa pemerintah akan menutup jejaring sosial TikTok setidaknya selama satu tahun mulai awal tahun 2025. Dalam sebuah pertemuan di Tirana dengan para guru, orang tua, dan psikolog Albania, Rama mengatakan bahwa "TikTok adalah preman lingkungan".
"Kami akan mengusir preman ini dari lingkungan kami selama satu tahun", kata Rama seperti dilansir kantor berita AFP, Minggu (22/12/2024).
Ia menambahkan bahwa pemerintah akan memulai program yang akan "memberikan layanan pendidikan bagi para siswa dan membantu orang tua mengikuti perjalanan hidup anak-anak mereka".
Pemblokiran jejaring sosial yang kontroversial itu terjadi kurang dari sebulan setelah seorang siswa berusia 14 tahun tewas dan seorang lainnya terluka dalam perkelahian di dekat sebuah sekolah di Tirana yang diawali dengan konfrontasi di media sosial.
Pembunuhan itu memicu perdebatan di negara itu di antara para orang tua, psikolog, dan lembaga pendidikan tentang dampak jejaring sosial terhadap kaum muda.
"Di Tiongkok, TikTok mempromosikan cara siswa dapat mengikuti kursus, cara melindungi alam, cara menjaga tradisi, tetapi di TikTok di luar Tiongkok, yang kami lihat hanyalah sampah dan lumpur. Mengapa kami membutuhkan ini?" tanya Rama.
Platform ini menarik minat kaum muda dengan video-video ultra-singkatnya yang tiada habisnya, dan memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
TikTok juga menghadapi tuduhan spionase di Amerika Serikat, dan sedang diselidiki oleh Uni Eropa atas klaim bahwa TikTok digunakan untuk memengaruhi pemilihan presiden Rumania demi kandidat sayap kanan. Platform ini telah dilarang untuk digunakan oleh personel di lembaga-lembaga negara di beberapa negara.