Amnesty Tuduh Israel Lakukan Genosida di Gaza: Ini Harus Dihentikan!
Amnesty International menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza sejak dimulainya perang tahun lalu. Amnesty mengatakan pada hari Kamis (5/12), bahwa laporan baru tersebut merupakan "peringatan" bagi masyarakat internasional.
Organisasi hak asasi manusia yang berkantor pusat di London, Inggris tersebut, mengatakan bahwa temuannya didasarkan pada "pernyataan genosida dan tidak manusiawi para pejabat pemerintah dan militer Israel", citra satelit yang mendokumentasikan kehancuran, kondisi lapangan dan laporan langsung dari warga Gaza.
"Bulan demi bulan, Israel telah memperlakukan warga Palestina di Gaza sebagai kelompok submanusia yang tidak layak mendapatkan hak asasi manusia dan martabat, menunjukkan niatnya untuk menghancurkan mereka secara fisik," kata kepala Amnesty, Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (5/12/2024).
"Temuan kami yang memberatkan ini harus menjadi peringatan bagi masyarakat internasional ini adalah genosida. Ini harus dihentikan sekarang," tambahnya.
Sebelumnya, kelompok Hamas melancarkan besar-besaran di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023, yang memicu serangan militer Israel yang mematikan.
Israel telah berulang kali dan dengan tegas membantah tuduhan genosida, menuduh Hamas menggunakan rakyat Palestina sebagai tameng manusia.
"Sama sekali tidak ada keraguan bahwa Israel memiliki sasaran militer. Namun keberadaan sasaran militer tidak meniadakan kemungkinan adanya niat genosida," kata Callamard kepada AFP dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda.
Laporan setebal 300 halaman itu menunjukkan insiden-insiden di mana "tidak ada kehadiran Hamas atau sasaran militer lainnya".
Laporan itu menyinggung tentang 15 serangan udara di Gaza antara 7 Oktober 2023 dan 20 April, yang menewaskan 334 warga sipil termasuk 141 anak-anak. Amnesty menyatakan pihaknya tidak menemukan "bukti bahwa salah satu dari serangan-serangan ini diarahkan pada sasaran militer".
Selain puluhan ribu kematian dan trauma fisik dan psikologis, laporan itu juga menunjukkan kondisi di lapangan, di mana dikatakan bahwa warga Palestina menjadi sasaran "malnutrisi, kelaparan, dan penyakit, dan terpapar pada "kematian yang lambat dan terencana," demikian laporan Amnesty.
"Negara-negara yang mengirim senjata ke Israel, melanggar kewajiban mereka untuk mencegah genosida berdasarkan konvensi dan berisiko menjadi kaki tangan", cetus Callamard selama konferensi pers.
Sejak dimulainya perang, setidaknya 44.532 orang telah tewas di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.