Anak Bos Rental Sebut Polisi Tak Percaya Pelaku Bawa Senjata Api, Anggap Pistol Mainan

Anak Bos Rental Sebut Polisi Tak Percaya Pelaku Bawa Senjata Api, Anggap Pistol Mainan

SERANG, KOMPAS.com - Ilyas Abdurahman (48), seorang pemilik rental mobil yang menjadi korban penembakan, meminta pendampingan kepada pihak kepolisian setelah pelaku yang membawa kabur mobilnya dilaporkan membawa senjata api.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Agam Muhammad Nasrudin (26), anak korban, yang mengungkapkan bahwa ayahnya telah memberi tahu polisi di Polsek Cinangka mengenai senjata api yang dibawa pelaku, namun informasi itu tidak dianggap serius oleh petugas.

Agam menjelaskan bahwa ayahnya berusaha meminta pendampingan untuk mengejar mobil yang dibawa kabur, namun polisi menolak karena belum ada laporan resmi.

Meskipun Ilyas telah menunjukkan dokumen kepemilikan mobil lengkap, termasuk kunci serep dan bukti serah terima, permintaannya tetap ditolak.

"Ayah saya bilang kembali di mobil Brio saya itu ada yang membawa senjata api dan mengaku TNI AL," kata Agam melalui pesan suara kepada Kompas.com, Minggu (5/1/2025).

Ketika polisi menanyakan ciri-ciri senjata tersebut, Agam menyebutkan bahwa senjata itu mirip airsoft gun.

"Terus ada bahasa dari salah satu anggota yang jaga, ah paling itu pistol mainan, di situ saya miris karena sangat meremehkan," ujarnya.

Agam menambahkan bahwa saat itu ada tiga petugas yang bertugas di lokasi ketika dia dan ayahnya meminta pendampingan.

Setelah meninjau GPS yang menunjukkan posisi mobil yang diburunya, Agam dan Ilyas memutuskan untuk mengejar pelaku tanpa pendampingan polisi.

Pengejaran dilakukan melalui rute Anyer, Cilegon, dan masuk tol Tangerang-Merak menuju Jakarta.

Di rest area Km 45, Ilyas ditembak oleh pelaku dan dilaporkan meninggal dalam perjalanan ke RSUD Balaraja.

Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah bahwa pihaknya menolak permintaan pendampingan.

Menurutnya, petugas piket terlebih dahulu meminta dokumen atau surat-surat kendaraan sebagai prosedur awal.

Asep mengeklaim bahwa meskipun korban mengaku membawa dokumen yang dimaksud, dokumen tersebut tidak ditunjukkan kepada petugas.

"Saya mengacu kepada keterangan anggota yang di kantor, karena kan saya dilaporin pihak telepon, anggota berkali-kali saya tanya, berkali-kali lho, berkali-kali, memang bawa dia, tapi ada di mobil, ada di mobil, katanya begitu, enggak ditunjukkan," jelas Asep kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (5/1/2025).

Asep menambahkan bahwa petugas polisi sempat meminta agar dokumen diambil terlebih dahulu, namun korban memilih untuk pergi karena terburu-buru.

Selain itu, petugas juga menawarkan untuk membuat laporan awal, namun korban tidak bersedia.

Insiden penembakan terjadi di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1/2025), mengakibatkan satu orang tewas, yaitu Ilyas Abdurahman (48), dan satu lainnya, R (59), mengalami luka serius.

Kasus ini bermula dari penyewaan mobil yang diduga akan dibawa kabur oleh pelaku, yang mencopot GPS dari kendaraan tersebut.

Korban mengejar mobil yang terdeteksi berada di Pandeglang hingga terjadi aksi kejar-kejaran dan insiden penembakan di rest area tersebut.

Sumber