Anak Dianiaya Orangtua di Pasar Rebo, Saksi: Baru Tinggal Seminggu Sudah Memar
JAKARTA, KOMPAS.com - RML (5), anak yang dianiaya oleh orangtuanya, ML (46) dan YT (24), di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga sudah mengalami kekerasan sejak mereka tiba di Jakarta.
Awalnya, tetangga bernama Ari (40), mengaku tidak curiga karena RML tampak ceria saat datang dari Kupang.
Namun, setelah satu minggu tinggal di Jakarta, mereka mulai melihat memar pada tangan anak tersebut.
"Dia sekitar lima bulan lah di sini, pokoknya anak baru seminggu di sini sudah pada memar," ungkap Ari di Jalan Lingkaran Sari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (30/10/2024).
Tetangga kesulitan untuk bertanya kepada RML karena dia tidak diperbolehkan bermain dengan anak-anak lain.
"Enggak pernah main, di situ paling (teras), ‘Itu kenapa?’ Bilangnya dicakar sendiri, bilangnya habis jatuh, kita enggak ada bukti," kata Ari.
Untuk mendapatkan bukti, para tetangga menyusun strategi untuk melihat RML dengan meminta bantuan dari tim posyandu.
"Aku minta teman yang posyandu untuk berpura-pura bertanya-tanya perkembangan anak kepada orangtua korban, sekalian meminta kartu keluarga (KK)," jelas Ari.
Namun, saat ditanya oleh tim posyandu, RML hanya menatap orangtuanya dan tidak mau menjawab.
"Ditanya sama teman, pas ditanya itu, ya sudah, cuma nengok sama mamanya doang. Enggak jawab dia dipukul, gitu," ujarnya.
Ari juga menceritakan bahwa dia tidak pernah mendengar suara keras saat ML dan YT memarahi RML, hingga mendengar suara tangisan keras saat kejadian penyiksaan terakhir.
"Tadinya enggak, terus anaknya kayak ditahan gitu nangisnya. Pas nangis keras tuh, pas kemarin itu, mungkin sudah sakit," ungkapnya.
Dari keterangan yang diterima, YT dan ML menganiaya RML karena tidak mengakui mereka sebagai orangtuanya.
“Pelaku sakit hati dengan korban karena korban tidak mau mengakui sebagai orangtua,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam saat dikonfirmasi, Selasa (29/10/2024).
RML juga mengeluh kepada tetangga bahwa dia sering tidak diberikan makan oleh YT dan ML.
“Sehingga (pelaku) meluapkan emosi dengan cara melakukan kekerasan terhadap korban,” tambah Ade.
YT adalah ibu kandung RML, sedangkan ML adalah ayah sambungnya. YT menjemput RML dari Kupang ke Jakarta pada Juni 2024 untuk bertemu dengan ML.
“Karena sejak bayi tinggalnya di Kupang, sehingga korban tidak mengenal ibunya, pelaku sakit hati,” jelas Ade.
Berdasarkan pemeriksaan awal, RML sering mengeluh kepada tetangga tentang kekurangan makan.
"Para pelaku sakit hati dan sejak Juni 2024 hingga 28 Oktober 2024, (korban) sering mendapatkan kekerasan itu dari para pelaku dengan cara pelaku memukul bersama-sama menggunakan alat bantu sapu lidi dan ikat pinggang,” ungkap Ade.